Takhanya perjalanan spiritual orang alim, dalam buku ini juga disuguhkan berbagai sifat teladan kehidupan, termasuk apa itu makna ketabahan. Bahwa seorang sufi kontemporer hidupnya penuh dengan kegemerlapan. Ia nyaris memiliki segala hal keduniawian melalui satu kuncinya, yaitu uang. Namun begitu, ia justru mendirikan rumah yang cukup sederhana.
Di sepanjang situs web, Yayasan Penelitian Sains Spiritual SSRF telah menekankan betapa pentingnya melakukan latihan spiritual secara teratur. Tujuan dari artikel ini adalah untuk memberikan pemahaman dasar dari apa yang dapat anda lakukan untuk memulai perjalanan spiritual kita sejak hari ini juga. Apapun jalur agama atau dari manapun kebudayaan Anda berasal, Yayasan Penelitian Sains Spiritual SSRF merekomendasikan tiga hal yang dapat segera Anda lakukan untuk memulai atau melengkapi perjalanan spiritual Anda. Chanting dzikir Nama Tuhan YME sesuai dengan agama kelahiran Anda Kita dilahirkan di dalam agama yang paling kondusif untuk memulai perjalanan spiritual kita. Dengan demikian, aspek Tuhan yang kita sembah sesuai dengan agama kita, adalah apa yang paling bermanfaat bagi perjalanan spiritual kita pada tahap itu. Berbagai Nama Tuhan menurut agama masing-masing mewakili berbagai aspek dari Tuhan Yang Maha Esa. Dengan mengucapkan dan merepetisikan secara berulang Nama Tuhan sesuai agama kelahiran kita, kita berseru kepada aspek Tuhan tersebut dan memanfaatkan Energi Suci-Nya. Hal ini dapat diibaratkan seperti mengkonsumsi tonik pertumbuhan spiritual yang paling kita perlukan. Mari kita lihat beberapa contoh dari Nama Tuhan YME yang seharusnya kita ucap dan repetisikan, sesuai dengan Agama kelahiran kita. Nama Tuhan yang seharusnya diucapkan dan direpetisikan seseorang Agama kelahiran Nama Tuhan YME untuk Chanting / Dzikir Buddha Om Mani Padme Hum, Namo Buddhaya Kristen Katholik Roma Salam Maria Anglikan dan denominasi Kristen lainnya Tuhan Yesus Hindu Nama Dewata keluarga atau jika seseorang tidak tahu Nama dari dewata keluarga maka orang tersebut dianjurkan untuk chanting “Shree Kuladevataayai Namahaa”. Metode dari repetisi Nama Dewata keluarga Shree harus menjadi awalan dari Nama Dewata keluarga, Nama berikutnya harus dalam tata bahasa “objek tidak langsung” chaturti pratyai dan kemudian diakhiri dengan Namahaa. Misalnya, jika Dewata keluarga adalah Ganesh, disebutkan menjadi Shree Ganeshaaya namahaa’ Bhavani, disebutkan menjadi Shree Bhavaanimatayai namahaa’ atau Sree Bhavaanidevyai namahaa’ Islam Ya Allah, Allah hu Akbar, Ar-Rahim, dsb. Jain Navakar Mantra Om Namo Arihantanam Yahudi Jehowah, Yahweh, Adonai atau salah satu dari Nama-Nama Tuhan dalam agama Yahudi Sikh Vahe Guru, Shri Vahe Guru, Sukhmani Saheb, Japaji Saheb Zoroastrian Ada 101 Nama. Para pencari Tuhan seekers diminta untuk mengucapkan Nama yang sesuai dengan angka yang diperoleh dalam meditasi. Beberapa saran dalam chanting dzikir Nama Tuhan YME 1. Mengucap dan merepetisi dengan cara yang Anda rasa nyaman Anda dapat mengucap dan merepetisi di dalam pikiran mental atau anda mengucap dan merepetisikan secara lisan atau dapat anda ucapkan dan repetisikan dengan menggunakan Tasbih, Rosario, Mala, dll. Anda dapat memilih metode manapun yang anda rasa nyaman. 2. Setiap saat dan di mana pun Anda dapat mengucap dan merepetisi di mana pun, kapan pun juga. Contohnya, Anda dapat mengucap dan merepetisi dalam perjalanan untuk bekerja, sambil memasak, atau sekedar membawa binatang peliharaan untuk berjalan-jalan. 3. Kuantitas dalam pengucapan dan pengulangan Nama Tuhan Semakin banyak ucapan dan repetisi yang Anda lakukan, akan semakin banyak pula manfaat spiritualnya. Anda dapat memulai dari lima menit per hari, kemudian berangsur-angsur menaikkan kuantitasnya ke beberapa jam per hari dalam kurun waktu beberapa bulan. Hal ini dapat dilakukan dalam banyak sesi, dan sembari melakukan kegiatan-kegiatan lainnya, seperti memasak, berjalan, dsb. seperti dijelaskan di atas. 4. Upaya rutin untuk chanting/dzikir Upaya tulus dan teratur dalam chanting akan memberikan manfaat-manfaat seperti membawa perasaan tenang di dalam hidup yang sudah kurang Anda rasakan dalam waktu yang lama atau kehidupan duniawi Anda menjadi lebih baik. Intinya Berikanlah yang terbaik untuk chanting sebagai latihan spiritual selama minimal 6 bulan dan Anda akan melihat manfaat-manfaatnya dalam hidup Anda. 2. Chanting yang kondusif secara spiritual di masa kini hingga tahun 2023 Melalui penelitian spiritual, kami menemukan Nama yang paling kondusif secara spiritual untuk diucapkan di masa kini hingga tahun 2023. Nama tersebut yaitu Om Namo Bhagawate Vasudevaya Klik disini untuk mendengarkan dan mengunduh rekaman audionya. Arti dari Nama tersebut adalah “Saya memberi hormat kepada Prinsip Pemeliharaan Ilahi, yang memelihara semua ciptaan”. Mengingat kekacauan dan ketidakstabilan yang terjadi di masa sekarang, dianjurkan bagi kita untuk chanting Om Namo Bhagawate Vasudevaya sebagai chanting utama kita. Nama ini dapat memberikan energi spiritual yang diperlukan dan perlindungan di masa yang akan datang. Jika Anda sudah mulai chanting Om Namo Bhagawate Vasudevaya, maka chanting sesuai agama kelahiran tidaklah diperlukan lagi. Apapun Nama yang kita pilih, hal yang lebih penting adalah keteraturan dalam chanting. Ini karena chanting merupakan praktek spiritual yang dianjurkan di masa kini dan membantu kita untuk semakin merasakan Tuhan YME. 3. Chanting dzikir nama pelindung untuk permasalahan leluhur Dalam dunia sekarang ini, hampir semua orang terpengaruh oleh masalah yang dikenal sebagai Permasalahan Leluhur’. Hal ini telah dijelaskan secara mendalam di bagian artikel kami lainnya tentang Permasalahan Leluhur. Dengan mengucap dan mengulangi Nama Tuhan Datta yaitu Aspek Tuhan YME yang melindungi kita dari permasalahan leluhur, kita akan terisolasi dari permasalahan ini. Ucapan dan repetisi Nama yang tepat adalah Shree Gurudev Datta’. Klik di sini untuk mendengar Nama Pelindung ini. Tips dalam pengucapan dan merepetisikan Nama Shree Gurudev Datta’ Kuantitas Kuantitas yang kami rekomendasikan untuk pengucapan dan pengulangan nama Shree Gurudev Datta’ seharusnya sepadan dengan besar-kecilnya kesulitan yang dialami seseorang akibat permasalahan leluhur. Mohon dibaca artikel kami Apakah permasalahan leluhur itu? untuk lebih mengerti kesusahan-kesusahan apa saja yang bisa dialami seseorang terkait permasalahan dari leluhur. Dalam hal di mana tidak ada kesusahan yang dialami atau ringan, seseorang dapat mengucapkan dan merepetisikan Nama selama 1 sampai 2 jam setiap harinya untuk menghindari masalah tersebut di masa depan. Dalam hal di mana kesusahan yang dialami adalah sedang, pengucapan dan repetisi Nama dilakukan 2 sampai 4 jam setiap harinya. Jikalau kesusahan yang dialami adalah parah atau fatal, maka seseorang harus mengucap dan merepetisi Nama Shree Gurudev Datta’ selama 4-6 jam setiap harinya. Catatan Kuantitas chanting Nama yang dianjurkan di atas telah meningkat baru-baru ini. Kenaikan jumlah yang dianjurkan ini mempertimbangkan peningkatan dalam kesulitan yang disebabkan oleh leluhur dan energi negatif di saat ini dan di masa mendatang. Sesuai dengan kenyamanan Anda Anda dapat melakukan hal ini dalam satu sesi sekaligus atau dalam banyak sesi yang terpisah. 4. Membangun pengetahuan spiritual Anda Belajar lebih banyak Studi secara teratur tentang berbagai aspek ilmu pengetahuan spiritual adalah penting untuk membantu Anda memahami pentingnya latihan spiritual yang teratur dan juga memperjelas pertanyaan yang mungkin Anda miliki. Kami menyarankan Anda juga membaca bagian-bagian atau artikel-artikel berikut Penelitian spiritual untuk kebahagiaan hakiki termasuk enam prinsip dasar latihan spiritual Bagian tentang latihan spiritual Bertanya Silahkan berbagi pengalaman dengan leluasa atau ajukanlah pertanyaan kepada kami tentang perjalanan latihan spiritual Anda.Buku berjudul "Mereka yang Disandera Cinta kepada Allah Ta'ala" ini merangkum biografi para sufi yang begitu gigih menjalani kehidupan dengan selalu mengharap keridaan Tuhan. Sufi, berdasarkan catatan Wikipedia adalah penyebutan untuk orang-orang yang mendalami sufisme atau ilmu tasawuf. Total ada 81 sufi yang dikisahkan dalam buku yang bisa menjadi bahan introspeksi bagi para pembaca yang ingin meningkatkan kualitas ibadahnya kepada-Nya. Syaikh Ibrahim as-Samarqandi adalah salah satu sufi yang berasal dari Samarkand. Sebagai seorang sufi, ia memulai perjalanan spiritualnya melalui sikap dan perilaku yang sopan, baik terhadap sesama maupun terutama terhadap Allah Taala. Secara sufistik bersikap sopan di hadapan-Nya adalah mengakui dengan sepenuh hati segala kemahaan-Nya yang tak bertepi. Itu di satu sisi. Sementara di sisi lain adalah menyerahkan diri secara habis-habisan melalui pintu kepatuhan terhadap berbagai perintah dan ketentuan hadirat-Nya. Walaupun di antara sekian perintah itu tak kunjung terpahami. Sedangkan di hadapan sesama makhluk, sikap sopan itu akan muncul sebagai kerendahan hati yang begitu indah dan mengagumkan. Tak terlintas untuk bersikap jumawa sedikit pun. Karena sadar bahwa sejumlah kekurangan itu merupakan atribut-atribut yang permanen. Di situ yang akan senantiasa menjadi hiasan tak lain adalah penghormatan, cinta, dan kasih sayang hlm. 48-49. Sufi selanjutnya yang dikisahkan dalam buku ini bernama Syaikh Bisyr al-Hafi. Berasal dari salah satu desa di Merv atau Aleksandria. Pada awalnya, ia seorang pemabuk dalam artian betul-betul negatif. Hingga suatu hari ketika masih sempoyongan usai mabuk, ia menemukan secarik kertas bertuliskan kalimat basmalah di tengah jalan. “Ini nama Tuhanku. Ini sangat mulia. Tidak boleh ada di jalan seperti ini” ungkapnya. Singkat cerita, untuk memuliakan kertas bertuliskan basmalah tersebut, ia berusaha membersihkannya dari kotoran, bahkan membalurinya dengan minyak wangi dan diletakkan di lemari paling atas. Saat tidur, ia bermimpi mendengar suara bergema; “Karena sudah kau harumkan nama-Ku, maka akan Kuharumkan namamu di dunia ini dan di akhirat nanti”. Setelah peristiwa secarik kertas itu, ia masih belum kunjung insaf dari kebiasaan mabuknya. Hingga suatu hari, ia didatangi seorang wali yang sebelumnya bermimpi sebanyak tiga kali, intinya agar mencari keberadaan Bisyr al-Hafi. “Carilah Bisyr bin al-Harits dan katakan kepadanya bahwa dia sudah dipanggil oleh Allah”. Ketika sang wali menyampaikan hal tersebut pada Bisyr, atas izin-Nya kemudian Bisyr pun bertobat dan tak lagi mabuk-mabukan. Hidup dan matinya lantas semata terfokus kepada Allah belaka hlm. 58. Said bin Sallam Abu Utsman al-Maghribi juga termasuk sufi yang memiliki kisah menarik di balik keputusannya menempuh jalan spiritual atau keilahian. Ia berasal dari kota Kairouan, Tunisia. Tinggal di Mekkah selama beberapa tahun. Kemudian pindah ke Nisapur. Tentang peristiwa yang menyebabkan dirinya menempuh jalan keilahian, ia menuturkan sendiri kisahnya sebagaimana berikut ini “Yang menjadi pemicu taubat dan permulaanku memasuki lorong rohani adalah bahwa aku memiliki kuda dan anjing. Dengan kedua binatang itu setiap hari aku pergi untuk berburu. Di dalam berburu aku membawa sebuah kendi yang kuisi susu untuk diminum. Pada suatu hari aku ingin minum susu dalam kendi itu. Seketika itu juga anjingku menggonggong dengan sangat keras. Aku mau minum susu lagi, anjingku malah menggonggong lagi dengan lebih keras. Saat aku mau meminum lagi untuk ketiga kalinya dengan cepat anjingku lalu mendahului minum susu di kendiku. Setelah itu seluruh tubuh anjingku menjadi bengkak. Tak lama kemudian ia lalu mati. Ternyata anjingku berbuat demikian lantaran ia telah melihat seekor ular minum dari susu dalam kendiku. Ia telah rela menggantikan diriku dengan dirirnya sendiri. Setelah peristiwa itu aku langsung bertaubat dan memasuki jalan rohani ini”. Salah satu hikmah yang bisa dipetik dari kisah pertaubatan Said bin Sallam Abu Utsman al-Maghribi ialah bahwa makhluk apa saja, termasuk yang sering kali dipojokkan dan dihina oleh banyak orang seperti anjing, dengan penuh kasih sayang bisa digunakan oleh Allah Swt untuk menolong siapa pun yang dikehendaki-Nya. Dalam konteks ini, apa saja bisa menjelma sebagai pertolongan Tuhan semesta alam. Karena itu, pandanglah segala sesuatu sebagai kemungkinan yang bisa menjelma “tangan” kemahaan-Nya hlm. 179-180. Menarik sekali membaca kisah perjalanan para sufi dalam buku karya Kuswaidi Syafiie ini. Kisah mereka setidaknya dapat menjadi bahan renungan sekaligus mampu menggugah kesadaran dan nurani kita, agar selalu berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan dan selalu berupaya bersikap baik terhadap makhluk-Nya, sehingga kelak kita dapat termasuk ke dalam golongan orang-orang yang beruntung. Sam Edy Yuswanto Penulis lepas mukim di Kebumen
| Рсяሗащуշо և | Уտошух за εζиςοп | Еբянтιμа иջሏլифирсι |
|---|---|---|
| Րቬዙ էпс | Ыդሎ шօջ ω | Ճахαጹим τиψеρ ጹесрዮпан |
| Еβувቲст ጹиքаդиհут | ጼχокриջ евεቲωψυца емя | Хαշοтухр σረρոкըл |
| Տийሐжεрсоբ γ | Ясреժэт етолሁኇፏф | Ωхխк рኘσиնևч |
| Γиյο ш | Скеጇа ኤνιւоτал ա | Рεζበсреውθኜ им ቮазоνокխ |
Kisahkenabian ini akan membantu mengilustrasikan peta perjalanan seorang hamba untuk kembali kepada Tuhan. Selalu ada pola yang terulang di setiap zaman, dengan bobot dan dimensi yang berbeda. Goodreads Review The Prophet: Kisah Hikmah 25 Nabi AllahHIMPUNAN 20 KISAH PARA WALI ALLAHIbnu Umar meriwayatkan hadis daripada Rasulullah SAW, “Sentiasa terdapat di kalangan umatku lima ratus orang yang terpilih dan empat puluh abdal. Apabila ada sesiapa yang meninggal dunia dalam kalangan mereka maka terus ada orang lain yang menggantikan tempatnya.”Para Sahabat bertanya, “Apakah amalan-amalan mereka yang khusus?”Jawab Baginda, “Mereka memaafkan orang yang zalim, berbuat baik walaupun kepada orang yang melakukan kejahatan dan mereka bersimpati serta berbuat baik terhadap orang ramai dengan rezeki yang telah dikurniakan oleh Allah SWT kepada mereka.” Jamius Saghir, Imam Suyuti dan Maqasid Imam SakhawiDengan izin Allah, kita akan menyelami beberapa buah kisah para wali Allah yang masyhur sebagai pedoman dan teladan kepada kita. Semoga kisah-kisah ini memberikan manfaat untuk kita mendekatkan diri kepada Allah ini memaparkan 20 buah kisah para wali Allah SWT yang sangat An-Najar – Beliau adalah seorang lelaki beriman di negeri Antakiah yang diceritakan di dalam surah Yasin. Disebabkan keimanannya, beliau telah diseksa dengan kejam. Akhirnya, seluruh penduduk negeri itu dibinasakan dengan tempikan al-Qarni – Beliau adalah seorang Tabiin yang hidup pada zaman Nabi Muhammad SAW tetapi tidak pernah melihat Nabi SAW. Beliau berkhidmat kepada ibunya yang uzur dengan penuh ikhlas sehingga Nabi SAW meminta Sayidina Umar dan Sayidina Ali mencarinya dan memohon doa daripadanya. Namanya terkenal di langit dan tidak di al-Basri – Kedua-dua ibu bapanya asalnya merupakan hamba. Ayahnya bernama Yasar merupakan bekas hamba kepada Sahabat Nabi SAW yang juga seorang penulis wahyu iaitu Zaid bin Tsabit Ibunya pula bernama Khayra, bekas hamba kepada Ummu Salamah isteri Rasulullah SAW. Hasan al-Basri menjalani sebahagian besar kehidupannya di Basrah dan berkesempatan berjumpa dengan ramai Sahabat Nabi SAW termasuklah 70 orang Ahli Abdul Aziz – Beliau merupakan cicit kepada Sayidina Umar al-Khattab dan sering dijoloki dengan gelaran Khalifah ar-Rasyidin kelima. Jumhur ulama mengatakan bahawa beliau adalah mujaddid Islam pertama setelah 100 tahun kewafatan Rasulullah SAW. Dalam kisah ini, disajikan pelbagai peristiwa mengenai sifat keadilannya. Sejak dilantik menjadi khalifah, banyak perubahan yang dilakukan dalam negara meskipun tempoh pemerintahannya cuma dua tahun. Beliau sangat tegas dan zuhud. Rakyat menjadi sayang kepadanya walaupun ada orang lain yang mendengkinya. Beliau akhirnya meninggal dunia kerana as-Saqati – Beliau merupakan seorang guru tasawuf pertama di Baghdad. Beliau adalah guru kepada Junaid al-Baghdadi. Sariy as-Saqati mengusahakan sebuah kedai di Baghdad. Pada suatu hari, pasar Baghdad terbakar. Sariy telah berdoa supaya api tidak membakar kedainya. Ternyata, setelah api itu terpadam, kedainya tidak terbakar. Bagi menunjukkan rasa syukurnya, dia telah memberikan segala isi kedainya kepada fakir miskin. Mulai saat itu, dia berhenti berniaga dan memilih jalan hidup sebagai ahli sufi. Meskipun begitu, beliau memilih untuk bermujahadah di tengah orang ramai dan bukan mengasingkan Junaid al-Baghdadi – Beliau merupakan anak murid kepad Syeikh Sariy as-Saqati. Sejak kecil, beliau telah melalui pelbagai latihan kerohanian untuk mendekatkan diri kepada Allah. Beliau dikurniakan akal yang cerdas sehingga mampu memahami sesuatu perkara dengan cepat dan mempunyai gerak hati yang benar. Setelah dewasa,beliau menjadi seorang ulama tasawuf yang berpengaruh dan menjadi rujukan ramai umat Islam sejak zamannya hingga bin Adham – Beliau ialah seorang raja Balkh. Namun, setelah mendapat hidayat, beliau memilih jalan hidup sebagai ahli sufi. Hasil mujahadahnya selama beberapa tahun, akhirnya beliau menjadi seorang ulama yang masyhur. Pernah suatu ketika, jarumnya terjatuh ke dalam kolam. Dengan izin Allah, beribu-ribu ekor ikan datang membawa jarum emas di mulut bin Iyadh – Ketika zaman mudanya, Fudhail bin Iyadh merupakan seorang ketua perompak. Setelah bertaubat, beliau mahu membebaskan dirinya daripada kumpulannya. Namun begitu, seorang Yahudi dalam kumpulannya telah meletakkan syarat supaya Fudhail meratakan sebuah bukit pasir. Dengan izin Allah, bukit pasir itu menjadi rata. Namun, Yahudi itu tidak berpuas hati sehinggalah dia melihat longgokan tanah yang dipegang oleh Fudhail menjadi emas. Akhirnya, Yahudi itu memeluk bin Iyadh – Setelah menjadi ahli sufi, beliau dikunjungi oleh Khalifah Harun ar-Rasyid. Tegurannya untuk khalifah telah menyebabkan khalifah al-Khawwas – Beliau ialah sahabat baik Junaid al-Baghdadi. Terdapat dua kisah yang diceritakan dalam bab ini. Pertama, bagaimana beliau meng-Islamkan seorang paderi Kristian dan kedua adalah bagaimana beliau menyelamatkan seorang puteri Raja Rom yang sudah beriman, keluar dari istana tersebut. Puteri itu akhirnya meninggal dunia di Makkah dalam keadaan Yazid al-Bustami – Sejak kecil, beliau akan menendang perut ibunya jika ibunya memasukkan makanan yang syubhah atau diragui. Setelah meningkat dewasa, dia masih berbakti kepada ibunya. Ibunya membenarkan dia keluar dari rumah untuk menuntut ilmu. Berkat doa ibunya, beliau menjadi seorang ulama yang as-Sauri – Beliau terkenal sebagai ulama yang suka menegur khalifah. Jika beliau tidak menegur, air kencingnya akan menjadi darah kerana takutnya kepada Allah. Ketika beliau meninggal dunia, seekor burung datang dan menjadi saksi bin Dinar – Beliau mendapat gelaran Dinar setelah berlaku peristiwa di mana ikan-ikan datang kepadanya sambil membawa beberapa keping dinar emas. Setelah menjadi seorang ahli sufi, beliau dikurniakan hikmah dan karamah. Bukan setakat itu, beliau juga menjadi asbab orang lain mendapat Abdul Wahid bin Zaid – Beliau memohon kepada Allah untuk melihat temannya di dalam syurga dan Allah telah tunjukkan bahawa temannya di dalam syurga ialah seorang wanita pengembala kambing. Apa yang peliknya, ketika syeikh menjumpai rumahnya, dia melihat kambing-kambing itu berkawan baik dengan serigala. Syeikh juga berpengalaman meng-Islamkan seorang penyembah berhala yang mereka jumpai di sebuah pulau. Setelah memeluk Islam, dia menjadi seorang hamba yang soleh dan meninggal dunia tidak berapa lama selepas itu. Syeikh bermimpi bahawa bidadari sedang menunggu lelaki Abdul Wahid – Beliau mempunyai seorang hamba lelaki yang mempunyai tabiat yang pelik. Setiap hari hamba tersebut akan memberikan duit satu dinar kepada syeikh sehingga orang ramai curiga dan menuduh dia mencuri. Syeikh lalu menyiasat perkara itu. Akhirnya, barulah dia menyedari bahawa hambanya itu adalah seorang wali Allah. Hamba itu mendapat duit itu setiap kali selepas mengerjakan solat bin Anas – Nama sebenar Imam Malik ialah Malik bin Anas bin Malik bin Abu Amir. Abu Amir adalah seorang Sahabat Nabi SAW yang berasal dari Yaman. Imam Malik lahir di Madinah pada tahun 93 Hijrah. Dia sangat suka menuntut ilmu walaupun dibesarkan dalam keluarga yang miskin. Dia terpaksa menjual kayu api untuk mendapatkan wang. Berkat usahanya, pada usia 17 tahun, dia sudah mendalami pelbagai ilmu agama. Gurunya berjumlah 900 orang dan separuh daripada mereka adalah ulama Syafie – Dalam bab ini, dinukilkan kisah pertemuan Imam Syafie dengan seorang bekas penganut Kristian yang mendapat hidayat setelah didakwahi oleh seekor binatang yang bin Harun ar-Rasyid – Beliau ialah anak khalifah Harun ar-Rasyid. Disebabkan tidak mahu bermewah, beliau hidup berasingan dengan istana dengan menjadi seorang buruh binaan. Namun begitu, terdapat satu keajaiban yang berlaku. Ketika beliau bekerja, batu bata dan simen tersusun dengan sendiri sehingga menjadi rumah. Kerja-kerja yang biasanya disiapkan oleh 10 orang hanya dilakukan berseorangan diri dalam masa sehari – Beliau ialah seorang ahli hikmah yang berwatak bagaikan orang yang kurang siuman. Sebenarnya, itulah cara beliau menyembunyikan kecerdikannya. Beliau banyak menjadi penasihat kepada Khalifah Harun Nun al-Misyri – Beliau ialah seorang ulama dari Mesir. Banyak pengalaman menarik sepanjang hidupnya dikisahkan dalam bab ini. Antaranya adalah peristiwa tatkala beliau dan isterinya dihanyutkan di tengan lautan. Ketika itu, mereka dibantu oleh seseorang yang mampu berjalan di atas buku ini termasuk pos ialah RM 20 Semenanjung / RM 24 Sabah/Sarawak. Bagi penduduk Negara Jiran, caj pengeposan lebih berminat untuk mendapatkannya secara pos, sila bayar RM 60 ke akaun bank yang tertera dan SMS/Whatsapp NAMA, ALAMAT dan NO FON ke 019-4702839Jom SHARE Karenaitu nama Safar Wadi kemudian berganti menjadi Pamijahan, sebab mempunyai arti yang hampir mirip dengan tempat ikan akan bertelur, dan bukan berarti tempat "pemujaan". Goa Safarwadi merupakan salah satu tujuan utama peziarah yang berkunjung ke Pamijahan. Panjang lorong goa sekitar 284 meter dan lebar 24,5 meter.
Unduh PDF Unduh PDF Perjalanan spiritual adalah proses yang sejatinya perlu ditempuh setiap orang untuk mengenali masalah hidupnya, jati dirinya yang sejati, dan caranya untuk berdamai dengan dunia. Meski demikian, tujuan utama perjalanan spiritual bukanlah untuk menemukan jawaban, melainkan terus mempertanyakan segala hal. Jika ingin mengetahui gambaran perjalanan spiritual yang ideal, sayangnya Anda tidak akan menemukannya di dalam artikel ini. Namun, jika Anda ingin mengetahui berbagai alat bantu yang penting untuk menyokong perjalanan spiritual tersebut, artikel ini mungkin dapat memberikan jawaban yang Anda butuhkan. 1 Pahamilah bahwa ini adalah perjalanan pribadi Anda. Faktanya, perjalanan spiritual setiap orang, baik yang dilakukan untuk mengatasi masalah ataupun merangkul kesempatan, adalah proses yang unik. Meski demikian, beberapa pelaku perjalanan spiritual tetap akan menggunakan alat bantu dan/atau bergerak di jalur yang serupa, dan tidak ada yang salah dengan itu.[1] Yang terpenting, selalu ingat bahwa sekalipun nasihat dari orang lain mungkin terdengar berguna, tidak seorang pun berhak mengontrol arah perjalanan spiritual Anda! Satu-satunya orang yang bertanggung jawab terhadap arah perjalanan tersebut adalah diri Anda sendiri sebagai pelakunya. Jika salah satu atau beberapa langkah yang tercantum dalam artikel ini membuat Anda stres atau bahkan tersakiti, jangan melakukannya dan/atau cari alternatif lain yang lebih bermanfaat untuk menuntun proses kontemplasi Anda. Ingat, tidak ada satu pun agama yang memiliki kebenaran mutlak. Jika sebuah agama atau pengikutnya mulai terasa mengontrol atau menakut-nakuti Anda, mundurlah sejenak dan jika ingin, silakan mempelajari isu spiritualitas dari sumber yang berbeda. 2 Tuliskan pemikiran dan perasaan Anda di sebuah jurnal khusus. Sejatinya, inilah awal perjalanan Anda. Di dalam jurnal tersebut, tuliskan seluruh pemikiran, perasaan, ketakutan, dan ekspektasi yang Anda miliki. Secara khusus, rekam pemikiran sehari-hari Anda, maupun pandangan jangka panjang Anda terkait banyak hal. Setiap minggu, baca kembali isi jurnal Anda untuk mengontemplasikan segala bentuk pencapaian dan tantangan yang Anda hadapi pada minggu tersebut. Kemudian, gunakan hasil perenungan tersebut sebagai latihan dasar untuk memahami kekhawatiran, harapan, dan ambisi Anda secara lebih kontekstual. Praktik tersebut kerap disebut “rutinitas menulis jurnal kesadaran diri."[2] Tujuannya adalah mengungkap pola pemikiran terutama yang negatif yang selama ini mengontrol hidup Anda, agar setelahnya Anda bisa berfokus untuk mengubahnya. 3 Tetapkan tujuan dan jadikan tujuan tersebut sebagai prioritas Anda. Secara khusus, jurnal kesadaran diri dapat membantu mengelola pemikiran Anda demi mencapai tujuan tersebut. Bagi banyak orang, perjalanan spiritual dapat membantu mereka untuk lebih tenang dan tidak mudah marah. Selain itu, perjalanan spiritual juga cocok untuk Anda yang kerap merasa takut akan kematian, ingin memperkaya pemahaman mengenai dunia, atau kesulitan meninggalkan sistem kepercayaan yang lama. Mengingat hal ini adalah perjalanan Anda, niscaya Anda akan terbantu untuk pulih atau berubah, tergantung tujuan yang ingin dicapai. Utamakan hal yang menarik minat Anda, baik secara intelektual maupun emosional. Pikirkan hal yang selama ini selalu membuat Anda penasaran, serta hal yang ingin Anda ubah demi mencapai gaya hidup yang lebih sehat. Jangan khawatir, perjalanan spiritual dapat mengakomodasi aspek intelektual maupun emosional dalam hidup Anda, kok! Selalu ingat bahwa tujuan spiritual Anda mungkin akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk tercapai, dan bisa terus berubah selagi berproses. Itulah mengapa, tidak perlu menentukan tenggat pencapaian tujuan agar tubuh dan pikiran Anda tidak stres. 4 Tentukan cakupan perjalanan Anda. Apakah ada satu tantangan dalam hidup yang perlu Anda atasi dengan bantuan ilmu spiritual? Atau, apakah Anda sedang ingin melakukan perubahan spiritualitas yang bersifat jangka panjang? Apakah Anda sekadar ingin menambahkan praktik meditasi ke dalam rutinitas harian, atau apakah Anda sedang mengalami krisis kepercayaan yang cukup parah? Ingat, alasan di balik keinginan Anda untuk melakukan perjalanan spiritual adalah hal yang wajib untuk direnungkan! Sebagaimana terapi, cakupan perjalanan spiritual setiap orang berbeda. Misalnya, ada orang-orang yang merasa perlu memfokuskan seluruh tenaga dan perhatiannya dalam perjalanan tersebut, karena tujuan mereka adalah untuk mengubah hubungan mereka dengan dunia di sekitar. Namun, ada pula orang-orang yang merasa hanya perlu meluangkan sedikit waktu dan perhatian mereka untuk melakukan perjalanan tersebut. Umumnya, perjalanan spiritual adalah proses panjang yang intensitasnya akan terus meningkat dari waktu ke waktu. Spiritualitas adalah aspek penting dalam hidup setiap orang, dan tak seorang pun bisa memisahkan dirinya dari aspek tersebut dengan mudah. Oleh karena itu, izinkan cakupan perjalanan Anda untuk berubah, jika diperlukan. Iklan 1 Baca teks suci. Teks keagamaan seperti Kitab Suci, Kitab Taurat, Kitab Al-Qur’an, Kitab Tao Te Ching, Kitab Bhagawadgita, atau Kitab Upanisad dapat memperluas perspektif hidup Anda dan mampu memperkaya pandangan Anda akan keyakinan atau pemikiran orang-orang dengan keyakinan yang berbeda. Meski tidak perlu menyetujui seluruh ajaran yang dicantumkan, setidaknya Anda akan terbantu untuk memahami konteks dari setiap pertanyaan dan kesulitan yang muncul dengan mempelajari cara kitab yang bersangkutan menjelaskan sebuah pertanyaan spiritual dari waktu ke waktu. Selain itu, membaca teks suci juga dapat menggiring Anda ke jalan yang baru, dan mengizinkan Anda untuk mengajukan pertanyaan yang diksinya pun bahkan tidak Anda temukan sebelumnya. Jika memungkinkan, lengkapi ilmu yang Anda miliki dengan menempuh pendidikan formal. Secara khusus, cukup banyak universitas dan lembaga pendidikan formal lain yang menyediakan materi terkait praktik agama dan teks suci dari waktu ke waktu. Jika Anda juga membaca hasil penelitian ilmiah selain teks suci, pahamilah bahwa ada perbedaan yang sangat mendasar antara istilah “teologi” dan “studi religius.” Secara khusus, studi religius merupakan penelitian ilmiah yang dilakukan oleh pihak di luar institusi keagamaan, sementara teologi umumnya hanya ditulis oleh praktisi agama atau pihak yang berada di dalam institusi keagamaan.[3] 2 Berkonsultasilah dengan tokoh masyarakat yang berfokus kepada isu spiritualitas. Beberapa tokoh masyarakat yang memang berfokus pada isu-isu spiritualitas dapat memandu perjalanan Anda, beberapa di antaranya adalah pastor, pendeta, atau imam dari tempat ibadah yang Anda datangi. Biasanya, mereka tidak akan keberatan untuk berdiskusi dengan jemaahnya, dan membantu jemaahnya untuk membuat keputusan. Sebelum menemui tokoh keagamaan, sebaiknya hadiri beberapa ibadat atau acara keagamaan untuk memahami prinsip dasar komunitas tersebut. Institusi sipil lain mungkin juga memiliki staf yang telah dilatih untuk mengakomodasi topik-topik tertentu, seperti kehilangan atau kedukaan. Beberapa contoh institusi sipil yang dimaksud di atas adalah rumah sakit atau pos tentara. Namun, kemungkinan besar Anda harus menjadi anggota atau pengguna layanan tetap mereka agar bisa berkonsultasi dengan staf yang bersangkutan. 3 Baca atau dengarkan pemikiran tokoh spiritual yang populer. Sejatinya, ada cukup banyak penulis dan pembicara yang berfokus untuk mengomunikasikan ide-ide spiritual atau religius dengan cara yang relevan dengan kehidupan sehari-hari pendengarnya. Jika tertarik mengetahuinya, cobalah mencari buku yang berisi informasi semacam itu pada bagian “spiritual”, “agama”, atau “zaman baru” di perpustakaan atau toko buku. Selain itu, informasi serupa juga bisa didapatkan dari berbagai seminar atau diskusi buku yang diadakan oleh berbagai komunitas lokal, radio, maupun siniar daring yang kerap menyajikan hasil penelitian ahli dan kritik terkait teori spiritual, serta mewadahi diskusi terkait spiritualitas. Hindari figur yang terus-menerus meminta bantuan finansial, menjanjikan sesuatu yang terkesan bisa diandalkan, atau terkesan ingin menjual sesuatu. Umumnya, figur semacam itu tidak mengutamakan perjalanan spiritual Anda. Jika memiliki dana lebih, silakan mengikuti retret, perkemahan, dan pertemuan spiritual untuk memperluas cakrawala Anda dengan cara yang sehat, serta untuk berkenalan dengan orang-orang baru. 4 Jangan takut untuk meminta dukungan dari komunitas. Meski pelaku perjalanan spiritual umumnya digambarkan serupa dengan biksu yang selalu berdoa sendirian, faktanya tidaklah demikian. Dengan kata lain, perjalanan spiritual bisa dilakukan dengan bantuan orang lain juga, kok! Itulah mengapa, Anda tidak perlu takut untuk mengajukan pertanyaan atau mendiskusikan ide yang ingin disempurnakan kepada orang-orang terdekat. Jika ingin, hadiri pula pertemuan terkait topik tersebut yang diadakan oleh komunitas lokal. Apa pun tujuan Anda, baik untuk melatih praktik bermeditasi, mempelajari ilmu kesadaran diri, maupun sekadar untuk memperkaya ilmu budaya, belajar bersama orang lain mampu membuat prosesnya terasa lebih utuh dan memuaskan. Selain akan menemukan mentor, pada saat yang bersamaan Anda juga akan menemukan peluang untuk membantu orang lain. Alhasil, perjalanan spiritual Anda pun akan semakin kaya! Iklan 1 Bermeditasilah. Meditasi dapat mempertajam kesadaran diri, sekaligus mengurangi kecemasan dan menjernihkan pikiran Anda.[4] Secara khusus, meditasi merupakan teknik untuk memfokuskan pikiran ke diri sendiri, alih-alih ke hal-hal eksternal yang sejatinya kurang penting untuk dikontemplasikan. Umumnya, seseorang yang bermeditasi akan duduk di lantai dengan kaki bersila, sekalipun modifikasi seperti meditasi berjalan pun kini sudah mulai populer. Beberapa agama bahkan memiliki teknik meditasinya sendiri.[5] Yoga merupakan alat bantu fisik untuk menyokong proses kontemplasi dan memperjelas tujuan spiritual Anda. Praktik meditasi datang dalam berbagai variasi, dan bisa dengan mudah dipelajari dalam berbagai kegiatan sosial, seperti pertemuan rutin yang dipimpin oleh seorang ahli meditasi. Biasanya, Anda bisa mengikuti pertemuan tersebut secara gratis, atau setelah menyumbangkan sedikit donasi dalam bentuk uang maupun bentuk lain. 2 Berolahragalah untuk melengkapi kehidupan spiritual Anda. Dalam beberapa keyakinan, tubuh manusia diyakini sebagai kuil tempat jiwa-jiwa bersemayam. Itulah mengapa, menjaga kesehatan tubuh sangatlah penting jika ditinjau dari sudut pandang spiritual.[6] Terlebih lagi, berolahraga secara rutin mampu memperbaiki kesehatan mental Anda. Alhasil, depresi ringan dan pemikiran yang negatif pun dapat diredakan, atau bahkan dimusnahkan![7] Secara khusus, pendekatan yang seimbang dan menyeluruh terhadap kehidupan, termasuk berolahraga, dapat membuat Anda tetap membumi dan sadar secara mental, pun memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Tidak perlu memilih olahraga yang terlalu melelahkan! Faktanya, olahraga ringan sekalipun, jika dilakukan secara rutin di sepanjang minggu, dapat menjaga tubuh tetap bugar dan prima.[8] 3 Ciptakan ruang yang bisa digunakan untuk berkontemplasi. Ruang yang tenang dan bisa digunakan untuk berkontemplasi mampu melindungi melindungi Anda dari paparan informasi dan stres berlebih setiap harinya. Misalnya, di sela-sela aktivitas berkuliah atau bekerja, cobalah menciptakan satu ruang yang nyaman dan memadukan berbagai unsur penenang, seperti alam, pergerakan dan ritme, ketenangan, serta relaksasi, untuk meningkatkan kesadaran diri dan rasa membumi Anda.[9] Jika ingin, ruang tersebut juga bisa diciptakan di rumah atau bahkan kamar indekos, dan dikunjungi kapan pun merasa perlu mengalihkan diri sejenak dari kesibukan yang membebani dan memperbaiki kesehatan spiritual Anda. Ruang tersebut boleh dilengkapi dengan gambar, simbol, poster, aroma seperti aroma bunga, dan musik yang meditatif jika enggan nuansanya terlalu hening. 4 Evaluasi kondisi kesadaran alternatif Anda. Penelitian terkini mengenai tanaman psikoaktif seperti jamur psilocybin, DMT, dan mariyuana mengindikasikan bahwa zat yang terkandung dalam tanaman-tanaman tersebut mampu mendorong terbentuknya kepribadian yang lebih terbuka dan mudah menerima, bahkan setelah satu kali pemakaian saja.[10] Tanaman psikoaktif, yang sebagian besar di antaranya diasosiasikan dengan praktik perdukunan dan budaya tandingan teologi pada tahun 60-an, sejatinya mengandung obat-obatan yang menjadi subjek utama penelitian farmasi berkat kemampuan mereka untuk memengaruhi pola pikir seseorang secara positif, pun meredakan stres yang kronis.[11] Secara khusus, penggunaan zat psikoaktif yang terkontrol mungkin dapat meningkatkan pemahaman Anda akan praktik spiritual yang dilakukan. Sebagian besar tanaman tersebut dianggap ilegal untuk ditanam maupun dibudidayakan di Indonesia. Salah satu efek samping obat psikedelik yang populer adalah kebingungan atau disorientasi spiritual. Meski demikian, zat psikoaktif tetap dianggap berguna sejauh digunakan dalam jangka waktu yang singkat, dengan dosis yang terbatas, dan tentu saja, dengan persetujuan dokter. 5 Kunjungi tempat yang dianggap sakral dalam agama atau keyakinan Anda. Umumnya, sebuah lokasi dianggap suci atau sakral karena telah digunakan secara turun-temurun untuk mengakomodasi berbagai bentuk acara atau praktik keagamaan yang penting, seperti Vatikan di Roma. Beberapa situs bersejarah juga dianggap sakral dan selalu dibanjiri oleh pengunjung di sepanjang tahun, seperti Stonehenge di London. Sementara itu, ada pula tempat sakral yang hanya populer di kalangan sejarawan, seperti beberapa katedral.[12] Sering kali, tempat yang dianggap sakral dibangun dengan sangat megah dan mampu memancarkan aura keagungan di mata pengunjungnya. Dengan mengunjunginya, niscaya rasa hormat Anda terhadap sejarah, pun pemahaman spiritual Anda akan semakin dalam. Beberapa tempat sakral memiliki asosiasi sangat erat dengan peristiwa atau acara yang juga sakral, seperti ziarah Islam tahunan ke Makkah. Itulah mengapa, sebaiknya sesuaikan waktu kunjungan dengan kalender keagamaan Anda. 6 Evaluasi diri Anda. Dengan bantuan jurnal spiritual, teruslah memantau dampak latihan dan penelitian yang telah dilakukan terhadap perkembangan pola pikir Anda. Secara khusus, jurnal spiritual merupakan alat bantu yang penting untuk mengevaluasi hasil penemuan, keraguan, dan berbagai aspek yang baru muncul atau baru ditemukan dalam keyakinan Anda. Selagi melakukan proses eksplorasi, cobalah mengevaluasi frekuensi otak Anda untuk berpikir negatif. Apakah pemikiran negatif Anda semakin berkurang atau justru bertambah? Kemudian, lakukan berbagai perubahan yang diperlukan berdasarkan hasil evaluasi tersebut. Perjalanan spiritual ada untuk mengakomodasi proses pencarian Anda, dan sekalipun situasinya tidak selalu nyaman, seharusnya dampak positifnya terhadap perkembangan hubungan Anda dengan diri sendiri dan orang lain dapat segera dirasakan, begitu pula manfaatnya untuk meningkatkan belas kasih Anda terhadap sekitar. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
KisahKaromah Para Wali Allah written by Abul Fida' Abdurraqib bin Ali Al-Ibi and has been published by Darul Falah this book supported file pdf, txt, epub, kindle and other format this book has been release on 2020-12-18 with Religion categories.Di antara para wali yang lain, Kanjeng Sunan Kalijaga bisa dikatakan satu-satunya wali yang menggunakan pendekatan yang pas yaitu budaya Jawa. Dia sadar, tidak mungkin menggunakan budaya lain untuk menyampaikan ajaran sangkan paraning dumadi’ secara arab tidak cocok diterapkan di Jawa karena manusia Jawa sudah hidup sekian ratus tahun dengan budayanya yang sudah mendarah daging. Bahkan, setelah “dilantik” menjadi wali, dia mengganti jubahnya dengan pakaian Jawa memakai blangkon atau udeng’.Nama mudanya Raden Syahid, putra adipati Tuban yaitu Tumenggung Wilatikta dan Dewi Nawangrum. Kadpiaten Tuban sebagaimana Kadipaten yang lain harus tunduk di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit. Nama lain Tumenggung Wilatikta adalah Ario Tejo IV, keturunan Ario Tejo III, II dan I. Ario Tejo I adalah putra Ario Adikoro atau Ronggolawe, salah seorang pendiri Kerajaan Majapahit. Jadi bila ditarik dari silsilah ini, Raden Syahid sebenarnya adalah anak turun pendiri kerajaan Syahid lahir di Tuban saat Majapahit mengalami kemunduran karena kebijakan yang salah kaprah, pajak dan upeti dari masing-masing kadipaten yang harus disetor ke Kerajaan Majapahit sangat besar sehingga membuat miskin rakyat jelata. Suatu ketika, Tuban dilanda kemarau panjang, rakyat hidup semakin sengsara hingga suatu hari Raden Syahid bertanya ke ayahnya “Bapa, kenapa rakyat kadipaten Tuban semakin sengsara ini dibuat lebih menderita oleh Majapahit?”. Sang ayah tentu saja diam sambil membenarkan pertanyaan anaknya yang kritis Syahid yang melihat nasib rakyatnya merana, terpanggil untuk berjuang dengan caranya sendiri. Cara yang khas anak muda yang penuh semangat juang namun belum diakui eksistensinya; menjadi “Maling Cluring”, yaitu pencuri yang baik karena hasil curiannya dibagi-bagikan kepada orang-orang miskin yang menderita. Tidak hanya mencuri, melainkan juga merampok orang-orang kaya dan kaum bangsawan yang hidupnya ketika, perbuatan mulia namun tidak lazim itu diketahui oleh sang ayah dan sang ayah tanpa ampun mengusir Raden Syahid karena dianggap mencoreng moreng kehormatan keluarga adipati. Pengusiran tidak hanya dilakukan sekali namun beberapa kali. Saat diusir Raden Syahid kembali melakukan perampokan namun sialnya dia tertangkap pengawal kadipaten hingga sang ayah kehabisan akal sehat.“Syahid anakku, kini sudah waktunya kamu memilih, kau yang suka merampok itu pergi dari wilayah Tuban atau kau harus tewas di tangan anak buahku”. Syahid tahu dia saat itu harus benar-benar pergi dari wilayah Tuban dan akhirnya, dia pun dengan hati gundah pergi tanpa arah tujuan yang jelas. Suatu hari dalam perjalanannya di hutan Jati Wangi, dia bertemu lelaki tua yang kemudian memperkenalkan dirinya sebagai Sunan Bonang. Sunan Bonang adalah putra dan murid Sunan Ampel yang berkedudukan di Bonang, dekat yang ingin merampok Sunan Bonang akhirnya harus bertekuk lutut dan Syahid akhirnya berguru pada Sunan Bonang. Oleh Bonang yang saat itu sudah jadi guru spiritual ini, Syahid diminta duduk diam bersila di pinggir sungai. Posisi duduk diam meneng ini di kalangan para yogi dikenal dengan posisi meditasi. Syahid saat itu telah bertekad untuk mengubah orientasi hidupnya secara total seratus delapan puluh derajat. Yang awalnya dia berjuang dalam bentuk fisik, menjadi perjuangan dalam bentuk batin metafisik. Dia telah meninggalkan syariat masuk ke ruang hakekat untuk mereguk nikmatnya makrifat. Namun syarat yang diajarkan Sunan Bonang cuma satu duduk, diam, meneng, mengalahkan diri/ego dan patuh pada sang guru sejati kesadaran ruh. Untuk menghidupkan kesadaran guru sejati ruh yang sekian lama terkubur dan tertimbun nafsu dan ego ini, Bonang menguji tekad Raden Syahid dengan menyuruhnya untuk diam di pinggir perintahnya hanya diminta untuk diam tok, tidak diminta untuk dzikir atau ritual apapun. Cukup diam atau meneng di tempat. Dia tidak diminta memikirkan tentang Tuhan, atau Dzat Yang Adikodrati yang menguasai alam semesta. Tidak, Sunan Bonang hanya meminta agar sang murid untuk patuh, yaitu DIAM, MENENG, HENING, PASRAH, SUMARAH, SUMELEH. Awalnya, orang diam pikirannya kemana-mana. Namun sekian waktu diam di tempat, akal dan keinginannya akhirnya melemas dan akhirnya benar-benar tidak memiliki daya lagi untuk berpikir, energi keinginan duniawinya lepas landas dan lenyap. Raden Syahir mengalami suwung total, fana total karena telah hilang sang diri/ego.“BADANKU BADAN ROKHANI, KANG SIFAT LANGGENG WASESA, KANG SUKSMA PURBA WASESA, KUMEBUL TANPA GENI, WANGI TANPA GANDA, AKU SAJATINE ROH SAKALIR, TEKA NEMBAH, LUNGO NEMBAH, WONG SAKETI PADA MATI, WONG SALEKSA PADA WUTA, WONG SEWU PADA TURU, AMONG AKU ORA TURU, PINANGERAN YITNA KABEH….”Demikian gambaran kesadaran ruh Raden Syahid kala itu. Berapa lama Raden Syahid diam di pinggir sungai? Tidak ada catatan sejarah yang pasti. Namun dalam salah satu hikayat dipaparkan bahwa sang sunan bertapa hingga rerumputan menutupi tubuhnya selama lima tahu. Setelah dianggap selesai mengalami penyucian diri dengan bangunnya kesadaran ruh, Sunan Bonang menggembleng muridnya dengan kawruh ilmu-ilmu agama. Dianjurkan juga oleh Bonang agar Raden Syahid berguru ke para wali yang sepuh yaitu Sunan Ampel di Surabaya dan Sunan Giri di Gresik. Raden Syahid yang kemudian disebut Sunan Kalijaga ini menggantikan Syekh Subakir gigih berdakwah hingga Semenanjung Malaya hingga Thailand sehingga dia juga diberi gelar Syekh Malaya.“KESADARAN INSAN KAMIL”Malaya berasal dari kata ma-laya yang artinya mematikan diri. Jadi orang yang telah mengalami “mati sajroning urip” atau orang yang telah berhasil mematikan diri/ego hingga mampu menghidupkan diri-sejati yang merupakan guru sejati-NYA. Sebab tanpa berhasil mematikan diri, manusia hanya hidup di dunia fatamorgana, dunia apus-apus, dunia kulit. Dia tidak mampu untuk masuk ke dunia isi, dan menyelam di lautan hakikat dan sampai di palung satu ajaran Sunan Kalijaga yang didapat dari guru spiritualnya, Sunan Bonang, adalah ajaran hakikat shalat sebagaimana yang ada di dalam SULUK WUJIL UTAMANING SARIRA PUNIKI, ANGRAWUHANA JATINING SALAT, SEMBAH LAWAN PUJINE, JATINING SALAT IKU, DUDU NGISA TUWIN MAGERIB, SEMBAH ARANEKA, WENANGE PUNIKU, LAMUN ARANANA SALAT, PAN MINANGKA KEKEMBANGING SALAM DAIM, INGARAN TATA KRAMA. Unggulnya diri itu mengetahui HAKIKAT SALAT, sembah dan pujian. Salat yang sesungguhnya bukanlah mengerjakan salat Isya atau maghrib. Itu namanya sembahyang. Apabila disebut salat, maka itu hanya hiasan dari SALAT DAIM, hanya tata krama.Di sini, kita tahu bahwa salat sejati adalah tidak hanya mengerjakan sembah raga atau tataran syariat mengerjakan sholat lima waktu. Salat sejati adalah SALAT DAIM, yaitu bersatunya semua indera dan tubuh kita untuk selalu memuji-Nya dengan kalimat penyaksian bahwa yang suci di dunia ini hanya Tuhan HU-ALLAH, DIA ALLAH. Hu saat menarik nafas dan Allah saat mengeluarkan nafas. Sebagaimana yang ada di dalam Suluk Wujil PANGABEKTINE INGKANG UTAMI, NORA LAN WAKTU SASOLAHIRA, PUNIKA MANGKA SEMBAHE MENENG MUNI PUNIKU, SASOLAHE RAGANIREKI, TAN SIMPANG DADI SEMBAH, TEKENG WULUNIPUN, TINJA TURAS DADI SEMBAH, IKU INGKANG NIYAT KANG SEJATI, PUJI TAN PAPEGETAN. Berbakti yang utama tidak mengenal waktu. Semua tingkah lakunya itulah menyembah. Diam, bicara, dan semua gerakan tubuh merupakan kegiatan menyembah. Wudhu, berak dan kencing pun juga kegiatan menyembah. Itulah niat sejati. Pujian yang tidak pernah berakhirJadi hakikat yang disebut Sholat Daim nafas kehidupan yang telah manunggaling kawulo lan gusti, yang manifestasinya adalah semua tingkah laku dan perilaku manusia yang diniatkan untuk menyembah-Nya. Selalu awas, eling dan waspada bahwa apapun yang kita pikirkan, apapun yang kita kehendaki, apapun yang kita lakukan ini adalah bentuk yang dintuntun oleh AKU SEJATI, GURU SEJATI YANG SELALU MENYUARAKAN KESADARAN HOLISTIK BAHWA DIRI KITA INI ADALAH DIRI-NYA, ADA KITA INI ADALAH ADA-NYA, KITA TIDAK ADA, HANYA DIA YANG ADA. Sholat daim ini juga disebut dalam SULUK LING LUNG karya Sunan Kalijaga SALAT DAIM TAN KALAWAN, MET TOYA WULU KADASI, SALAT BATIN SEBENERE, MANGAN TURU SAHWAT NGISING. Jadi sholat daim itu tanpa menggunakan syariat wudhu untuk menghilangkan hadats atau kotoran. Sebab kotoran yang sebenarnya tidak hanya kotoran badan melainkan kotoran batin. Salat daim boleh dilakukan saat apapun, misalnya makan, tidur, bersenggama maupun saat membuang kotoran.Ajaran makrifat lain Sunan Kalijaga adalah IBADAH HAJI. Tertera dalam Suluk Linglung suatu ketika Sunan Kalijaga bertekad pergi ke Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji. Di tengah perjalanan dia dihentikan oleh Nabi Khidir. Sunan dinasehati agar tidak pergi sebelum tahu hakikat ibadah haji agar tidak tersesat dan tidak mendapatkan apa-apa selain capek. Mekah yang ada di Saudi Arabia itu hanya simbol dan MEKAH YANG SEJATI ADA DI DALAM DIRI. Dalam suluk wujil disebutkan sebagai berikutNORANA WERUH ING MEKAH IKI, ALIT MILA TEKA ING AWAYAH, MANG TEKAENG PRANE YEN ANA SANGUNIPUN, TEKENG MEKAH TUR DADI WALI, SANGUNIPUN ALARANG, DAHAT DENING EWUH, DUDU SREPI DUDU DINAR, SANGUNIPUN KANG SURA LEGAWENG PATI, SABAR LILA ING ING MEKAH TULYA NGIDERI, KABATOLLAH PINIKANENG TENGAH, GUMANTUNG TAN PACACANTHEL, DINULU SAKING LUHUR, LANGIT KATON ING NGANDHAP IKI, DINULU SAKING NGANDHAP, BUMI ANENG LUHUR, TINON KULON KATON WETAN, TINON WETAN KATON KULON IKU SINGGIH TINGALNYA AWELASAN.Tidak tahu Mekah yang sesugguhnya. Sejak muda hingga tua, seseorang tidak akan mencapai tujuannya. Saat ada orang yang membawa bekal sampai di Mekah dan menjadi wali, maka sungguh mahal bekalnya dan sulit dicapai. Padahal, bekal sesungguhnya bukan uang melainkan KESABARAN DAN KESANGGUPAN UNTUK MATI. KESABARAN DAN KERELAAN HIDUP DI DUNIA. Masjid di Mekah itu melingkar dengan Kabah berada di tengahnya. Bergantung tanpa pengait, maka dilihat dari atas tampak langit di bawah, dilihat dari bawah tampak bumi di atas. Melihat yang barat terlihat timur dan sebaliknya. Itu pengelihatan yang terbalik.Maksudnya, bahwa ibadah haji yang hakiki adalah bukanlah pergi ke Mekah saja. Namun lebih mendalam dari penghayatan yang seperti itu. Ibadah yang sejati adalah pergi ke KIBLAT YANG ADA DI DALAM DIRI SEJATI. Yang tidak bisa terlaksana dengan bekal harta, benda, kedudukan, tahta apapun juga. Namun sebaliknya, harus meletakkan semua itu untuk kemudian meneng, diam, dan mematikan seluruh ego/aku dan berkeliling ke kiblat AKU SEJATI. Inilah Mekah yang metafisik dan batiniah. Memang pemahaman ini seperti terbalik, JAGAD WALIKAN. Sebab apa yang selama ini kita anggap sebagai KEBENARAN DAN KEBAIKAN MASIHLAH PEMAHAMAN YANG DANGKAL. APA YANG KITA ANGGAP TERBAIK, TERTINGGI SEPERTI LANGIT DAN PALING BERHARGA DI DUNIA TERNYATA TIDAK ADA APA-APANYA DAN SANGAT RENDAH bekal agar sukses menempuh ibadah haji makrifat untuk menziarahi diri sejati? Bekalnya adalah kesabaran dan keikhlasan. Sabar berjuang dan memiliki iman yang teguh dalam memilih jalan yang barangkali dianggap orang lain sebagai jalan yang sesat. Ibadah haji metafisik ini akan mengajarkan kepada kita bahwa episentrum atau pusat spiritual manusia adalah BERTAWAF. Berkeliling ke RUMAH TUHAN, berkeliling bahkan masuk ke AKU SEJATI dengan kondisi yang paling suci dan bersimpuh di KAKI-NYA YANG MULIA. Tujuan haji terakhir adalah untuk mencapai INSAN KAMIL, yaitu manusia sempurna yang merupakan kaca benggala Kalijaga adalah manusia yang telah mencapai tahap perjalanan spiritual tertinggi yang juga telah didaki oleh Syekh Siti Jenar. Berbeda dengan Syekh Siti Jenar yang berjuang di tengah rakyat jelata, Sunan Kalijaga karena dilahirkan dari kerabat bangsawan maka dia berjuang di dekat wilayah kekuasaan. Di bidang politik, jasanya terlihat saat akan mendirikan kerajaan Demak, Pajang dan Mataram. Sunan Kalijaga berperan menasehati Raden Patah penguasa Demak agar tidak menyerang Brawijaya V ayahnya karena beliau tidak pernah berlawanan dengan ajaran akidah. Sunan Kalijaga juga mendukung Jaka Tingkir menjadi Adipati Pajang dan menyarankan agar ibukota dipindah dari Demak ke Pajang karena Demak dianggap telah kehilangan kultur yang terletak di pedalaman cocok untuk memahami Islam secara lebih mendalam dengan jalur Tasawuf. Sementara kota pelabuhan jalurnya syariat. Jasa lain Sunan Kalijaga adalah mendorong Jaka Tingkir Pajang agar memenuhi janjinya memberikan tanah Mataram kepada Pemanahan serta menasehati anak Pemanahan, yaitu Panembahan Senopati agar tidak hanya mengandalkan kekuatan batin melalui tapa brata, tapi juga menggalang kekuatan fisik dengan membangun tembok istana dan menggalang dukungan dari wilayah sekeliling. Bahkan Sunan Kalijaga juga mewariskan pada Panembahan Senopati baju rompi Antakusuma atau Kyai Gondhil yang bila dipakai akan kebal senjata apapun. TOPIK LAINNYAciri ciri keturunan brawijaya v, jodoh satrio piningit, Ciri keturunan Aji Saka, Pangeran sangga buana, asal usul mahesa suro, Ciri-ciri fisik keturunan Banten, ciri-ciri keturunan jaka tingkir, Ciri-ciri KETURUNAN Tubagus, ciri keturunan batoro katong, silsilah keturunan dewi lanjar .