Klippingkarya tulis jogja jakarta 1. CANDI BOROBUDUR Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang,Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat lautYogyakarta.
12KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Illahi Rabbi, karena dengan Rahmat dan Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan baik. Sholawat serta Salam tidak lupa kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW. Karya tulis ilmiah ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di objek wisata Candi Borobudur. Hal yang kami teliti adalah Pengaruh Wisatawan terhadap kelestarian Candi Borobudur. Kami juga ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Guru Pembimbing dan Wali Kelas yang telah membantu dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, serta semua pihak yang telah membantu memberikan data-data kepada kami untuk kelancaran penulisan karya tulis ilmiah ini. Cihaurbeuti, Mei 2006 3DAFTAR ISI Halaman Judul Lembar Pengesahan Kata Pengantar ... i Daftar Isi ... ii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1 Perumusan Dan Pembatasan Masalah ... 2 Pembaasan Masalah... 3 Tujuan Dan Manfaat ... 3 Metode Penelitian ... 4 Sistematika Penulisan ... 5 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pengaruh Wisatawan ... 7 Letak Geografis Candi Borobudur ... 7 Kondisi Fisik Candi Borobudur ... 8 4BAB III PEMBAHASAN ... 10 BAB IV PENUTUP Sesimpulan ... 12 Saran ... 13 DAFTAR TABEL/ LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA 5BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Bangsa Indonesia dengan berbagai suku bangsanya memiliki banyak peninggalan nenek moyang yang mempunyai nilai sangat tinggi yang patut kita banggakan dan tentu saja sangat dihargai serta memberikan warna serta corak tersendiri bagi bangsa yang berupa adat istiadat, pakaian, tarian, bangunan dan lain sebagainya. Banyaknya bangunan-bangunan bersejarah peninggalan leluhur merupakan aset yang tinggi karena dapat menarik wisatawan, baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Salah satunya adalah Candi Borobudur yang terdapat di Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang Propinsi Jawa tengah. Candi Borobudur merupakan salah satu karya terbesar bangsa Indonesia. Dapat kita bayangkan betapa sulitnya membuat candi dengan batu-batu yang besar sehingga dapat tersusun dengan serasi dan kuat walaupun tanpa bahan perekat sekalipun. Tapi Candi Borobudur dapat berdiri dengan megah dan sangat indah sehingga Candi Borobudur termasuk salah satu dari 7 keajaiban dunia. Hingga saat ini belum ditemukan sumber-sumber tertulis yang menyatakan kapan dan lamanya pembuatan Candi Borobudur. Namun 6berdasarkan tulisan-tulisan singkat yang dipahatkan diatas figura-figura, relief kaki asli Candi Borobudur yang menunjukan huruf sejenis dengan yang ada pada prasasti dari akhir abad ke VIII – abad ke IX maka dapat disimpulkan Candi Borobudur didirikan pada tahun 800 M. Dari data tersebut Candi ini bisa dibilang sudah tua. Namun bangsa Indonesia akan tetap mempertahankan keasliannya dan tidak akan membiarkan Candi Borobudur dimakan usia sehingga tetap mampu menarik para pelancong. Namun sejauh mana pula pengaruh para wisatawan tersebut terhadap kelestarian bangunan Candi Borobudur. Dan permasalahan tersebut diatas, kami tertarik untuk melakukan penelitian sehingga kami dapat melakukan penelitian, sehingga dapat melakukan penelitian dan dapat menuangkannya dalam karya ilmiah yang berjudul “PENGARUH WISATAWAN TERHADAP KELESTARIAN CANDI BOROBUDUR”. Perumusan Masalah Setiap pekerjaan akan memberikan hasil yang memuaskan jika ditunjang dengan perencanaan yang matang, maka dari itu kami selaku penulis menyusun beberapa rumusan masalah yang berhubungan dengan objek wisata yang kami teliti. 7Adapun beberapa rumusan masalah yang kami sajikan untuk penulisan karya tulis ilmiah ini, sebagai berikut a. Adakah pengaruh wisatawan terhadap kelestarian Candi Borobudur ? b. Apa saja upaya-upaya yang diambil oleh pihak-pihak terkait untuk menjaga kelestarian Candi Borobudur? c. Departemen manakah yang bertanggungjawab dalam usaha melestarikan Candi Borobudur? Pembatasan Masalah Dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini kami hanya membatasi masalah sebatas “Peranan Wisatawan baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara dalam menjaga kelestarian Candi Borobudur” dengan demikian tujuan penelitian dapat dicapai dengan mudah serta dengan hasil yang maksimal. Tujuan dan Manfaat a. Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini, yaitu 1 Ingin mengetahui pengaruh wisatawan terhadap kelestarian Candi Borobudur. 2 Ingin mengetahui upaya-upaya yang diambil oleh pihak terkait untuk menjaga kelestarian Candi Borobudur. 83 Ingin mengetahui Departemen mana yang bertanggungjawab dalam usaha pelestarian Candi Borobudur. b. Manfaat 1 Menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya bangsa sehingga bisa ikut berpartisipasi dalam pelestariannya. 2 Sebagai bahan penelaah bagi penyusunan karya tulis ilmiah selanjutnya. Metode Penulisan Metode penelitian berfungsi sebagai pemantau bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Dalam melakukan penelitian ini kami menggunakan metode, diantaranya a. Observasi Obeservasi yaitu pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau pengajuan di lapangan atau peninjauan. Jenis obserasi yang digunakan adalah observasi partisipasi yaitu observasi yang melibatkan penelitian obserber secara langsung dalam kegiatan pengamatan di lapangan. b. Wawancara Wawancara yaitu pengumpulan informasi yang dilakukan berupa tanya jawab dengan pihak terkait. 9c. Studi Literatur Studi Literatur yaitu teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian. Dalam metode ini penulis mengambil buku-buku pedoman yang ada di perpustakaan SMA N 1 Cihaurbeuti, yang dibahas kemudian dibaca, dianalisis serta mengambil intisari dari buku tersebut. Sistematika Penulisan Laporan ini disajikan dalam 4 bab, uraian pokok dari setiap bab adalah sebagai berikut SISTEMATIKA PENULISAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Dan Pembatasan Masalah Tujuan Dan Manfaat Metode Penelitian Sistematika Penelitian 10BAB I LANDASAN TEORI Pengertian Pengaruh Wisatawan Letak Geografis Candi Borobudur Kondisi Fisik Candi Borobudur Candi Borobudur Dalam Tinjauan Sejarah BAB III PEMBAHASAN MASALAH BAB IV PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR TABEL DAFTAR PUSTAKA 11BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pengaruh Wisatawan Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari seseorang yang ikut membentuk watak atau perbuatan seseorang. Wisatawan adalah orang yang berwisata atau mengunjungi suatu tempat wisata. Jadi yang dimaksud dengan pengaruh wisatawan adalah daya yang timbul dari orang yang mengunjungi suatu tempat yang membentuk watak kepercayaan suatu tempat. Dalam hal ini objek wisata adalah suatu tempat berinteraksi dengan tujuan mencari hiburan maupun tempat yang memiliki unsur sejarahnya. Indonesia memiliki banyak tempat bersejarah yang mampu menarik para pelancong, baik dari dalam negeri atau dari luar negeri. Semua ini memberikan arti tersendiri bagi negara, karena tidak langsung menambah devisa negara. Salah satu tempat bersejarah adalah Borobudur, karena disini terdapat suatu candi yang begitu megah dan indah yaitu Candi Borobudur. Letak Geografis Candi Borobudur 12Propinsi Jawa Tengah. Dataran yang berbukit hampir seluruhnya dilingkari pegunungan, antara lain - Sebelah Timur Gunung Merapi dan Gunung Merbabu - Sebelah Barat Laut Gunung Sumbing dan Gunung Sidoro - Sebelah Selatan Gunung Menoreh - Sebelah Utara Gunung Tidar Candi Borobudur dibangun diatas bukit dengan ketingian 269 m dpl yang memiliki panjang 123 m, lebar 123 m, tinggi, 34,5 m dan keliling 492 m. Batu andesit yang digunakan sebanyak m3. Kondisi Fisik Candi Borobudur Bangunan Candi Borobudur berbentuk limas berundak dan bila dilihat dari atas, merupakan suatu bujur sangkar, tidak ada ruangan dimana orang bisa masuk melainkan hanya bisa sampai pada terasnya. Candi Borobudur terdiri dari 10 tingkat, yang setiap tingkat memiliki arti tersendiri. Dari 10 tingkatan ini, Candi Borobudur membagi alam semesta menjadi 3 bagian a. Dunia Paling Bawah Kamandhatu Sama dengan dunia hasrat dalam dunia manusia terikat pada hasrat, kemauan dan hawa nafsu. Relief-relief ini terdapat pada kaki candi yang menggambarkan adegan-adegan kramawibangga, yaitu yang melukiskan hukum sebab akibat. 13b. Dunia yang Lebih Tinggi Rupadhatu Sama dengan alam/ dunia, dalam alam ini manusia telah meninggalkan segala urusan keduniawian. Bagian ini terdapat pada lorong 1 – ke 4. c. Dunia yang Tertinggi Arupadhatu Sama dengan alam atas atau dunia tanpa rupa, yaitu terdapat pada dewa bagian ini terdapat pada teras bundar tingkat I, II, III besarta stupa induk. Borobudur Dalam Tinjauan Sejarah Sesuai dengan kerangka sejarah Indonesia pada umumnya dan juga sejarah yang berada di Jawa Tengah pada khususnya, periode antara abad ke VIII – abad ke IX yang ditemukannya tulisan-tulisan singkat yang dipahat, dikenal sebagai abad emas. Wangsa Syailendra kejayaan ini ditandai dengan dibangunnya sejumlah candi-candi yang menggambarkan adanya semangat membangun yang luar biasa. Candi yang berada di lereng gunung kebanyakan berciri khas bangunan Hindu sedangkan yang berada di dataran rendah berciri khas bangunan Budha, tetapi ada juga yang berciri khas Hindu. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa Candi Borobudur dibangun oleh Wangsa Syailendra yang terkenal dalam sejarah karena usahanya untuk menjungjung tinggi dan mengagungkan agama Budha Mahayana. 14BAB III PEMBAHASAN Peranan Wisatawan Terhadap Kelestarian Objak Wisata Borobudur Keindahan dan kemegahan Candi Borobudur menjadikan salah satu aset negara yang memiliki daya tarik yang khas dan menawan maka tidak mengherankan jika tiap harinya candi ini dapat menarik sakitar 1500 – 3000 pengunjung, bahkan pada hari libur Candi Borobudur dibanjiri pengunjung sekitar 7000 - orang, baik ini pengunjung domestik maupun pengunjung asing. Selain tertarik oleh keindahan candi Borobudur, hal ini juga dikarenakan oleh harga tiket yang terjangkau oleh semua kalangan masyarakat yang sekitar Rp / orang. Dari sekian pengunjung yang datang, tentu pemasukan dari penjualan tiket tersebut sangat banyak. Namun setelah kami mengadakan observasi dan wawancara langsung kepada petugas candi ternyata hanya 5% saja yang digunakan untuk biaya pemeliharaan candi, dan 95% nya digunakan untuk menggaji sekitar 150 pegawai yang terdiri dari 100 pegawai taman wisata yang berstatus swasta 250 orang lagi adalah pegawai Dinas Purbakala yang berstatus Pegawai Negeri. Pembersihan pada Candi Borobudur dilakukan tiga bulan sekali yang dilakukan oleh Dinas Purbakala dengan membagi-bagi tiga kelompok, kelompok yang 15membersihkan patung, kelompok yang membersihkan relief, dan kelompok yang membersihkan lingkungan sekitarnya. Selain bangsa Indonesia ada negara lain yang peduli terhadap Candi Borobudur yaitu negara-negara yang tergabung dalam UNESCO dari PBB. Mereka selalu siap membantu Indonesia untuk menjaga kelestarian Candi Borobudur baik berupa financial maupun tenaga ahlinya. Salah satu tenaga ahli yang dikirim UNESCO yaitu tenaga ahli yang dikirim dari India dan Jepang. 16BAB IV PENUTUP Pada bab ini penulis mengemukakan simpulan dari pembahasan dengan judul “PENGARUH WISATAWAN TERHADAP KELESTARIAN CANDI BOROBUDUR”. Selain hal tersebut penulis mengemukakan saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat. Dari pembahasn yang telah diuraikan dapat ditarik simpulan sebagai berikut a. Bahwa para wisatawan yang datang ke Candi Borobudur memiliki pengaruh yang besar terhadap kelestarian Candi Borobudur. b. Pengaruh wisatawan tersebut diklasifikasikan menjadi 2 macam yaitu 1 Pengaruh Positif Semakin banyak pengunjung yang hadir maka pemasukan untuk pemeliharaan candi juga besar selain yang 5% nya untuk pemeliharaan, pemasukan tersebut 95% digunakan pula untuk menggaji para pegawai, yang menggaji para pegawai yang menjaga kelestarian Candi Borobudur. Setelah mengunjungi Candi Borobudur banyak wisatawan yang ingin ikut 17berpartisipasi untuk melestarikan Candi Borobudur dengan memberi bantuan berupa finansial. 2 Pengaruh Negatif Pengaruh negatif yang biasa ditunjukan para pengunjung yaitu banyak pengunjung yang mencoret-coret dinding candi, banyak yang merusak ornamen-ornamen candi. Yang dirusak tangan-tangan jahil, banyak wisatawan yamg naik kedinding candi, yang lebih parahnya lagi ada sebagian wisatawan yang berani buang air kecil disekitar candi. c. Alternatif yang diambil untuk mengantisipasi dari sifat-sifat destruktif yang biasa dilakukan para pengunjung diantaranya 1. Melakukan penjagaan ketat yang biasa dilakukan oleh satpam selama 24 jam. 2. Memasang papan-papan peringatan dan sanksi sesuai hukum perundangan dan bagi yang melakukan kerusakan. d. Setelah kami meneliti bahwa dinas yang menjaga kelestarian Candi Borobudur adalah dari Dinas Purbakala dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Setelah menyimpulkan hasil pembahasan penulis akan mengemukakan saran sebagai berikut 18a. Kita sebagai manusia harus menjaga dan melestarikan barbagai bangunan bersejarah yang salah satunya adalah Candi Borobudur yang merupakan warisan nenek moyang bangsa Indonesia. b. Adanya tindakan tegas dari pemerintah kepada orang-orang yang berpengaruh buruk terhadap kelestarian Candi Borobudur. 191BAB III PEMBAHASAN Peranan Wisatawan Terhadap Kelestarian Objak Wisata Borobudur Keindahan dan kemegahan Candi Borobudur menjadikan salah satu aset negara yang memiliki daya tarik yang khas dan menawan maka tidak mengherankan jika tiap harinya candi ini dapat menarik sakitar 1500 – 3000 pengunjung, bahkan pada hari libur Candi Borobudur dibanjiri pengunjung sekitar 7000 - orang, baik ini pengunjung domestik maupun pengunjung asing. Selain tertarik oleh keindahan candi Borobudur, hal ini juga dikarenakan oleh harga tiket yang terjangkau oleh semua kalangan masyarakat yang sekitar Rp / orang. Dari sekian pengunjung yang datang, tentu pemasukan dari penjualan tiket tersebut sangat banyak. Namun setelah kami mengadakan observasi dan wawancara langsung kepada petugas candi ternyata hanya 5% saja yang digunakan untuk biaya pemeliharaan candi, dan 95% nya digunakan untuk menggaji sekitar 150 pegawai yang terdiri dari 100 pegawai taman wisata yang berstatus swasta 250 orang lagi adalah pegawai Dinas Purbakala yang berstatus Pegawai Negeri. Pembersihan pada Candi Borobudur dilakukan tiga bulan sekali yang dilakukan oleh Dinas Purbakala dengan membagi-bagi tiga kelompok, kelompok yang 2membersihkan patung, kelompok yang membersihkan relief, dan kelompok yang membersihkan lingkungan sekitarnya. Selain bangsa Indonesia ada negara lain yang peduli terhadap Candi Borobudur yaitu negara-negara yang tergabung dalam UNESCO dari PBB. Mereka selalu siap membantu Indonesia untuk menjaga kelestarian Candi Borobudur baik berupa financial maupun tenaga ahlinya. Salah satu tenaga ahli yang dikirim UNESCO yaitu tenaga ahli yang dikirim dari India dan Jepang. 3BAB IV PENUTUP Pada bab ini penulis mengemukakan simpulan dari pembahasan dengan judul “PENGARUH WISATAWAN TERHADAP KELESTARIAN CANDI BOROBUDUR”. Selain hal tersebut penulis mengemukakan saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat. Dari pembahasn yang telah diuraikan dapat ditarik simpulan sebagai berikut a. Bahwa para wisatawan yang datang ke Candi Borobudur memiliki pengaruh yang besar terhadap kelestarian Candi Borobudur. b. Pengaruh wisatawan tersebut diklasifikasikan menjadi 2 macam yaitu 1 Pengaruh Positif Semakin banyak pengunjung yang hadir maka pemasukan untuk pemeliharaan candi juga besar selain yang 5% nya untuk pemeliharaan, pemasukan tersebut 95% digunakan pula untuk menggaji para pegawai, yang menggaji para pegawai yang menjaga kelestarian Candi Borobudur. Setelah mengunjungi Candi Borobudur banyak wisatawan yang ingin ikut 4berpartisipasi untuk melestarikan Candi Borobudur dengan memberi bantuan berupa finansial. 2 Pengaruh Negatif Pengaruh negatif yang biasa ditunjukan para pengunjung yaitu banyak pengunjung yang mencoret-coret dinding candi, banyak yang merusak ornamen-ornamen candi. Yang dirusak tangan-tangan jahil, banyak wisatawan yamg naik kedinding candi, yang lebih parahnya lagi ada sebagian wisatawan yang berani buang air kecil disekitar candi. c. Alternatif yang diambil untuk mengantisipasi dari sifat-sifat destruktif yang biasa dilakukan para pengunjung diantaranya 1. Melakukan penjagaan ketat yang biasa dilakukan oleh satpam selama 24 jam. 2. Memasang papan-papan peringatan dan sanksi sesuai hukum perundangan dan bagi yang melakukan kerusakan. d. Setelah kami meneliti bahwa dinas yang menjaga kelestarian Candi Borobudur adalah dari Dinas Purbakala dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Setelah menyimpulkan hasil pembahasan penulis akan mengemukakan saran sebagai berikut 5a. Kita sebagai manusia harus menjaga dan melestarikan barbagai bangunan bersejarah yang salah satunya adalah Candi Borobudur yang merupakan warisan nenek moyang bangsa Indonesia. b. Adanya tindakan tegas dari pemerintah kepada orang-orang yang berpengaruh buruk terhadap kelestarian Candi Borobudur. 6
Tujuanpenulisan karya tulis yang berjudul "MITOS SEBUAH CANDI BOROBUDUR" adalah sebagai berikut : 1.Untuk menambah wawasan dan pengetahuan pada siswa mengenai CandiBorobudur. 2.Untuk mengetahui lebih rinci tentang Candi Borobudur, seperti asal usulterjadinya, waktu didirikannya, dan masih banyak lagi.
0% found this document useful 0 votes75 views21 pagesDescriptionContoh karya tulis ilmiahCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes75 views21 pagesKarya Tulis Ilmiah Candi BorobudurJump to Page You are on page 1of 21 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 15 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Page 19 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Studi kasus di Kawasan Wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian hasil Karya Tulis Ilmiah mahasiswa Program Strata-1 Kedokteran Umum NUNUNG MARTIANI G2A008130 PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2012
Karya Ilmiah BAHASA INDONESIA ARTI DAN MAKNA RELIEF-RELIEF JUGA ARCA-ARCA DI CANDI BOROBUDUR Disusun oleh THEO FAHRIZAL SYAM Kelas IX – 6 SMP NEGERI 2 CIAWI Februari , 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ini. karya tulis ini disusun untuk memenuhi dan melengkapi sebagai nilai ujian praktik tahun pelajaran 2013/2014. Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapakan terima kasih kepada 1. Ayah dan ibu yang telah memberi motivasi dan senantiasa mendoakan sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini. 2. Bapak selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 2 ciawi yang telah membantu sehingga karya tulis ini dapat tersusun dengan baik. 3. Ibu selaku pembimbing yang telah membantu dan membimbing kami dalam penyusunan karya tulis ini. 4. Teman-teman kami yang tersayang yang membantu penulis dalam pembuatan karya tulis ini. Kami menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna, banyak sekali kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharap dukungan, kritik maupun saran dari pembaca. Kami berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat. Demi kesempurnaan karya tulis ini kami sangat mengharapkan saran maupun kritik dari pembaca, sehingga dalam pembuatan karya tulis selanjutnya lebih baik. Bogor , Februari 2014 Penyusun DAFTAR ISI Kata Pengantar ……………………………………………………………………………………………. 2 Daftar Isi …………………………………………………………………………………………………….. 3 BAB 1 Pendahuluan Latar Belakang………………………………………………………………………………………… 4 Permasalahan …………………………………………………………………………………………. 5 Tujuan ………………………………………………………………………………………………….. 5 Manfaat ………………………………………………………………………………………………… 5 BAB 2 Pembahasan Candi Borobudur ……………………………………………………………………………………. 8 Relief-relief Candi Borobudur ………………………………………………………………….. 10 Arca-arca Candi Borobudur ……………………………………………………………………… 15 BAB 3 Penutup Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………. 17 Saran …………………………………………………………………………………………………….. 17 Daftar Pustaka …………………………………………………………………………………………….. 18 Lampiran ……………………………………………………………………………………………………. 19 BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Relief dan Arca merupakan bagian dari Candi Borobudur. Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut tentang relief dan arca yang ada di Candi Borobudur, mari kita pelajari atau kita kenali tentang arsitektur tersebut. Candi Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa tengah Indonesia. Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha. Para peziarah masuk melalui sisi timur memulai ritual di dasar candi dengan berjalan melingkari bangunan suci ini searah jarum jam, sambil terus naik ke undakan berikutnya melalui tiga tingkatan ranah dalam kosmologi Buddha. Ketiga tingkatan itu adalah Kāmadhātu ranah hawa nafsu, Rupadhatu ranah berwujud, dan Arupadhatu ranah tak berwujud. Berpegangan pada latar belakang di atas, penulis mencoba membahas tentang ARTI DAN MAKNA RELIEF-RELIEF JUGA ARCA-ARCA DI CANDI BOROBUDUR dan bahasan tersebut penulis jadikan sebagai judul dalam makalah ini. itu candi borobudur? saja dan arti relief yang ada di candi Borobudur? nama arca-arca di candi Borobudur? Tujuan Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu – Mengetahui tentang Candi Borobudur. -Mengetahui tentang relief-relief di Candi Borobudur. – Mengetahui tentang arca-arca di Candi Bororbudur. Manfaat Adapun beberapa manfaat yang dapat diambil dari penelitian antara lain -Agar kita bisa tahu Candi Borobudur – Agar kita bisa tahu Relief-relief di Candi Borobudur – Agar kita bisa tahu Arca-arca di Candi Borobudur BAB 2 PEMBAHASAN Apakah Candi Borobudur itu ? Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha berukuran 123 x 123 meter yang terletak di Borobudur,Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Bangunan Borobudur berbentuk punden berundak terdiri dari 10 tingkat. Tingginya 42 meter sebelum direnovasi dan 34,5 meter setelah direnovasi karena tingkat paling bawah digunakan sebagai penahan. Enam tingkat paling bawah berbentuk bujur sangkar dan tiga tingkat di atasnya berbentuk lingkaran dan satu tingkat tertinggi yang berupa stupa Budha yang menghadap ke arah barat. Setiap tingkatan melambangkan tahapan kehidupan manusia. Sesuai mahzab Budha Mahayana, setiap orang yang ingin mencapai tingkat sebagai Budha mesti melalui setiap tingkatan kehidupan tersebut. Borobudur Informasi bangunan Lokasi Kecamatan Borobudur, sekitar 3 Km dari Kota Mungkid ibukotaKabupaten Magelang, Jawa Tengah. Negara Indonesia Kordinat Arsitek Gunadharma Klien Syailendra Awal konstruksi sekitar 770 Masehi Penyelesaian sekitar 825 Masehi Sistem struktural piramida berundak dari susunan blok batu andesit yang saling mengunci Jenis stupa and candi Ukuran luas dasar 123×123 meter, tinggi kini 35 meter, tinggi asli 42 meter termasuk chattra . Apa saja dan arti relief yang ada di candi Borobudur? RELIEF Relief-relief ini dibaca sesuai arah jarum jam atau disebut mapradaksina dalam bahasa Jawa Kuno yang berasal dari bahasa Sanskerta daksina yang artinya ialah timur. Relief-relief ini bermacam-macam isi ceritanya, antara lain relief-relief cerita jataka. Pembacaan cerita-cerita relief ini senantiasa dimulai, dan berakhir pada pintu gerbang sisi timur di setiap tingkatnya, mulainya di sebelah kiri dan berakhir di sebelah kanan pintu gerbang itu. Maka secara nyata bahwa sebelah timur adalah tangga naik yang sesungguhnya utama dan menuju puncak candi, artinya bahwa candi menghadap ke timur meskipun sisi-sisi lainnya serupa benar. Borobudur tak ubahnya bagaikan kitab yang merekam berbagai aspek kehidupan masyarakat Jawa kuno. Banyak arkeolog meneliti kehidupan masa lampau di Jawa kuno dan Nusantara abad ke-8 dan ke-9 dengan mencermati dan merujuk ukiran relief Borobudur. Bentuk rumah panggung, lumbung, istana dan candi, bentuk perhiasan, busana serta persenjataan, aneka tumbuhan dan margasatwa, serta alat transportasi, dicermati oleh para peneliti. Salah satunya adalah relief terkenal yang menggambarkan Kapal Borobusur. Kapal kayu bercadik khas Nusantara ini menunjukkan kebudayaan bahari purbakala. Replika bahtera yang dibuat berdasarkan relief Borobudur tersimpan di Museum Samudra Raksa yang terletak di sebelah utara Borobudur. Adapun susunan dan pembagian relief cerita pada dinding dan pagar langkan candi adalah sebagai berikut. Bagan Relief Tingkat Posisi/letak Cerita Relief Jumlah Pigura Kaki candi asli —– Karmawibhangga 160 Tingkat I dinding a. Lalitawistara 120 b. jataka/awadana 120 langkan a. jataka/awadana 372 b. jataka/awadana 128 Tingkat II dinding Gandawyuha 128 langkan jataka/awadana 100 Tingkat III dinding Gandawyuha 88 langkan Gandawyuha 88 Tingkat IV dinding Gandawyuha 84 langkan Gandawyuha 72 Jumlah 1460 Secara runtutan, maka cerita pada relief candi secara singkat bermakna sebagai berikut Karmawibhangga Sesuai dengan makna simbolis pada kaki candi, relief yang menghiasi dinding batur yang terselubung tersebut menggambarkan hukum karma. Karmawibhangga adalah naskah yang menggambarkan ajaran mengenai karma, yakni sebab-akibat perbuatan baik dan jahat. Deretan relief tersebut bukan merupakan cerita seri serial, tetapi pada setiap pigura menggambarkan suatu cerita yang mempunyai hubungan sebab akibat. Relief tersebut tidak saja memberi gambaran terhadap perbuatan tercela manusia disertai dengan hukuman yang akan diperolehnya, tetapi juga perbuatan baik manusia dan pahala. Secara keseluruhan merupakan penggambaran kehidupan manusia dalam lingkaran lahir – hidup – mati yang tidak pernah berakhir, dan oleh agama Buddha rantai tersebutlah yang akan diakhiri untuk menuju kesempurnaan. Kini hanya bagian tenggara yang terbuka dan dapat dilihat oleh pengujung. Foto lengkap relief Karmawibhangga dapat disaksikan di Museum Karmawibhangga di sisi utara candi Borobudur. Lalitawistara Merupakan penggambaran riwayat Sang Buddha dalam deretan relief-relief tetapi bukan merupakan riwayat yang lengkap yang dimulai dari turunnya Sang Buddha dari surga Tushita, dan berakhir dengan wejangan pertama di Taman Rusa dekat kota Banaras. Relief ini berderet dari tangga pada sisi sebelah selatan, setelah melampui deretan relief sebanyak 27 pigura yang dimulai dari tangga sisi timur. Ke-27 pigura tersebut menggambarkan kesibukan, baik di sorga maupun di dunia, sebagai persiapan untuk menyambut hadirnya penjelmaan terakhir Sang Bodhisattwa selaku calon Buddha. Relief tersebut menggambarkan lahirnya Sang Buddha di arcapada ini sebagai Pangeran Siddhartha, putra Raja Suddhodana dan Permaisuri Maya dari Negeri Kapilawastu. Relief tersebut berjumlah 120 pigura, yang berakhir dengan wejangan pertama, yang secara simbolis dinyatakan sebagai Pemutaran Roda Dharma, ajaran Sang Buddha disebut dharma yang juga berarti “hukum”, sedangkan dharma dilambangkan sebagai roda. Jataka dan Awadana Jataka adalah berbagai cerita tentang Sang Buddha sebelum dilahirkan sebagai Pangeran Siddharta. Isinya merupakan pokok penonjolan perbuatan-perbuatan baik, seperti sikap rela berkorban dan suka menolong yang membedakan Sang Bodhisattwa dari makhluk lain manapun juga. Beberapa kisah Jataka menampilkan kisah fabel yakni kisah yang melibatkan tokoh satwa yang bersikap dan berpikir seperti manusia. Sesungguhnya, pengumpulan jasa atau perbuatan baik merupakan tahapan persiapan dalam usaha menuju ketingkat ke-Buddha-an. Sedangkan Awadana, pada dasarnya hampir sama dengan Jataka akan tetapi pelakunya bukan Sang Bodhisattwa, melainkan orang lain dan ceritanya dihimpun dalam kitab Diwyawadana yang berarti perbuatan mulia kedewaan, dan kitab Awadanasataka atau seratus cerita Awadana. Pada relief candi Borobudur Jataka dan Awadana, diperlakukan sama, artinya keduanya terdapat dalam deretan yang sama tanpa dibedakan. Himpunan yang paling terkenal dari kehidupan Sang Bodhisattwa adalah Jatakamala atau untaian cerita Jataka, karya penyair Aryasura yang hidup dalam abad ke-4 Masehi. Gandawyuha Merupakan deretan relief menghiasi dinding lorong ke-2,adalah cerita Sudhana yang berkelana tanpa mengenal lelah dalam usahanya mencari Pengetahuan Tertinggi tentang Kebenaran Sejati oleh Sudhana. Penggambarannya dalam 460 pigura didasarkan pada kitab suci Buddha Mahayana yang berjudul Gandawyuha, dan untuk bagian penutupnya berdasarkan cerita kitab lainnya yaitu Bhadracari. . Apa nama arca-arca di candi Borobudur? ARCA BUDHA Selain wujud buddha dalam kosmologi buddhis yang terukir di dinding, di Borobudur terdapat banyak arca buddha duduk bersila dalam posisi teratai serta menampilkan mudra atau sikap tangan simbolis tertentu. Patung buddha dengan tinggi 1,5 meter ini dipahat dari bahan batu andesit. Patung buddha dalam relung-relung di tingkat Rupadhatu, diatur berdasarkan barisan di sisi luar pagar langkan. Jumlahnya semakin berkurang pada sisi atasnya. Barisan pagar langkan pertama terdiri dari 104 relung, baris kedua 104 relung, baris ketiga 88 relung, baris keempat 72 relung, dan baris kelima 64 relung. Jumlah total terdapat 432 arca Buddha di tingkat bagian Arupadhatu tiga pelataran melingkar, arca Buddha diletakkan di dalam stupa-stupa berterawang berlubang. Pada pelataran melingkar pertama terdapat 32 stupa, pelataran kedua 24 stupa, dan pelataran ketiga terdapat 16 stupa, semuanya total 72 stupa. Dari jumlah asli sebanyak 504 arca Buddha, lebih dari 300 telah rusak kebanyakan tanpa kepala dan 43 hilang sejak penemuan monumen ini, kepala buddha sering dicuri sebagai barang koleksi, kebanyakan oleh museum luar negeri. Secara sepintas semua arca buddha ini terlihat serupa, akan tetapi terdapat perbedaan halus diantaranya, yaitu pada mudra atau posisi sikap tangan. Terdapat lima golongan mudra Utara, Timur, Selatan, Barat, dan Tengah, kesemuanya berdasarkan lima arah utama kompas menurut ajaran Mahayana. Keempat pagar langkan memiliki empat mudra Utara, Timur, Selatan, dan Barat, dimana masing-masing arca buddha yang menghadap arah tersebut menampilkan mudra yang khas. Arca Buddha pada pagar langkan kelima dan arca buddha di dalam 72 stupa berterawang di pelataran atas menampilkan mudra Tengah atau Pusat. Masing-masing mudramelambangkan lima Dhyani Buddha; masing-masing dengan makna simbolisnya tersendiri. Arca Mudra Melambangkan Dhyani Buddha Arah Mata Angin Lokasi Arca Bhumisparsa mudra Memanggil bumi sebagai saksi Aksobhya Timur Relung di pagar langkan 4 baris pertama Rupadhatu sisi timur Wara mudra Kedermawanan Ratnasambhawa Selatan Relung di pagar langkan 4 baris pertama Rupadhatu sisi selatan Dhyana mudra Semadi atau meditasi Amitabha Barat Relung di pagar langkan 4 baris pertama Rupadhatu sisi barat Abhaya mudra Ketidakgentaran Amoghasiddhi Utara Relung di pagar langkan 4 baris pertama Rupadhatu sisi utara Witarka mudra Akal budi Wairocana Tengah Relung di pagar langkan baris kelima teratas Rupadhatusemua sisi Dharmachakra mudra Pemutaran roda dharma Wairocana Tengah Di dalam 72 stupa di 3 teras meling BAB 3 Penutup kesimpulan Candi Borobudur merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia yang sampai saat ini menjadi pusat perhatian masyarakat dunia, baik dari segi keparawisataan,arkeologi dan pengetahuan. Maka dari itu kita harus menjaga dan mengenalnya lebih jauh, Candi Borobudur adalah candi terbesar agama budha di dunia. Kemegahan Candi Borobudur tidak hanya menunjukan kemampuan rancang bangunan nenek moyang Indonesia yang luar biasa tetapi menunjukan penguasaan ilmu perbintangan . Struktur dari Candi Borobudur merupakan deskripsi dari perjalanan kehidupan manusia dan kaitanya dengan alam semesta yang diyakini oleh warga budha mahayana . Saran Mengelilingi Candi Borobudur tentu sangat melelahkan. Namun kelelahan itu akan terbayar setimpal dengan keindahan yang akan kita dapatkan. Dan didalam area Candi Borobudur banyak ditumbuhi pohon yang rindang, itu dapat digunakan untuk bersantai ria melepas kelelahan. Bila anda pergi ke Yogyakarta jangan lupa untuk mampir ke Borobudur di magelang yang begitu indah dan eksotik karena didalamnya banyak sekali ilmu pengetahuan yang kita dapat. DAFTAR PUSTAKA – –Blog at – – – – LAMPIRAN
NIP Karya tulis yang berjudul "SEJARAH CANDI" penulis persembahkan kepada : 1. Orang tua yamg telah memberikan do'a dan dukungan baik meteri dan moral. 2. Adikku yang telah memberiku semangat dalam menyelesaikan karya tulis ini. 3. Sahabat-sahabatku yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini. 4. 100% found this document useful 9 votes21K views15 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 9 votes21K views15 pagesCandi BorobudurJump to Page You are on page 1of 15 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 13 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Tujuanpenulisan karya tulis yang berjudul "SEJARAH CANDI BOROBUDUR" adalah sebagai berikut : Ø Untuk mengenal lebih jauh tentang sejarah candi Borobudur. Ø Untuk menambah wawasan tentang candi Borobudur. Ø Untuk memenuhi tugas akhir semester. 1.4 Metode Penulisan Penulisan memperoleh data dengan dua cara yaitu : 1. Cara Observasi. yakni penulis terlibat langsung ke tempat penelitian. 2.
0% found this document useful 0 votes39 views28 pagesOriginal TitleKARYA ILMIAH RELIEF CANDI BOROBUDURCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes39 views28 pagesKarya Ilmiah Relief Candi BorobudurOriginal TitleKARYA ILMIAH RELIEF CANDI BOROBUDURJump to Page You are on page 1of 28 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 8 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 13 to 26 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Karyatulis ini kami susun sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Nasional 2017/2018 dengan judul "Karya Wisata Islami dan Edukasi Candi Borobudur dan Jogja Bay". Karya wisata ini belum sepenuhnya sempurna untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini.
1SEJARAH BERDIRINYA CANDI BOROBUDUR Disususn oleh Nama Agung Nugroho No Absen 2 Kelas XII IPS 1 2PENGESAHAAN Judul Sejarah Berdirinya Candi Borobudur Oleh Nama Agung Nugroho Kelas XII IPS 1 No. Absen 2 Telah disetujui Pada hari Tanggal Penbimbing, S. Hardjono NIP. 130 914 390 Mengetahui, Kepala SMA N 2 Sukoharjo Drs. Joko Sugiharto 3MOTO  Kita harus melestarikan budaya bangsa sendiri  Cintailah budaya bangsa  Mencintai budaya sendiri itu lebih baik dari pada mencintai budaya bangsa lain  Mengembangkan budaya yang terpendam itu hal yang sangat membanggakan  Singkirkanlah budaya asing yang merusak budaya sendiri dan seraplah budaya asing yang dapat menumbuhkan budaya baru 4KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan berkat dan rahmat –Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis ini untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti mengikuti Ulangan Umum pada Tahun Ajaran 2007-2008 Penulisan karya tulis ini dapat terlaksana dengan adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak , untuk itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepda yang terhormat 1. Drs. Joko Sugiharto, Kepala Sekolah SMA N 2 Sukoharjo yang telah memeberikan kesempatan, arahan, dorongan serta fasilitas yang berkaitan dengan penulisan Karya Tulis ini. 2. S. Hardjono, S. Pd dan Trenggono, Supervisor Karya Tulis SMA N 2 Sukoharjo yang telah memebimbing dan membantu dalam penulisan Karya Tulis ini. 3. Dra. Dwi Ari Listiyani, M. Pd, Penanggung jawab Program PJP Karya Tulis yang telah memberikan bimbingan dan bantuan dalam penulisan Karya Tulis ini. 4. S. Hardjono, yang telah memberikan bimbingan dan bantuan dalam penulisan Karya Tulis ini. 5. Berbagai pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Semoga segala amal kebaikan yang telah diberikan tersebut mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari dalam penyusunan Karya Tulis ini masih terdapat kekilafan dan kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaannya. Akhir kata semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi siswa SMA N 2 Sukoharjo khususnya dan pembaca umumnya. Kartasura ,……….2007 Penulis 5DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL………...i HALAMAN PENGESAHAN……….ii HALAMAN MOTO………iii KATA PENGANTAR……….iv DAFTAR ISI………v BAB I. PENDAHULUAN………...1 A. Latar Belakang Masalah………...1 B. Rumusan Masalah……….1 C. Tujuan Penulisan………...2 D. Manfaat Penulisan………...2 E. Metodologi Penulisan………3 BAB II. PEMBAHASAN MASALAH………...4 A. Sejarah singkat berdirinya candi Borobudur………..4 B. Arti nama Borobudur………..6 C. Arsitektur bangunan candi Borobudur………7 D. Relief candi Borobudur………...8 E. Fungsi candi Borobudur………..9 BAB III. PENUTUP……….10 A. Simpulan………...10 B. Saran……….10 DAFTAR PUSTAKA……….11 6BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Candi Borobudur merupakan salah satu dari tujuh ke ajaiban dunia yang sampai saat ini menjadi pusat perhatian masyarakat dunia baik dari kepariwisataanya, arkeologi dan pengetahuan. candi Borobudur terletak di dasa Borobudur kecamatan Borobudur kabupaten magelang, propinsi jawa tengah, ± 41 km dari yogyakarta. ± 80 km dari kota semarang ibu kota propinsi jawa tengah. Candi Borobudur juga di kelilingi oleh pegunungan Manoreh di sisi selatan, Gunung Merapi 2411 m dan Gunung Merbabu 3142 m di sisi timur, serta Gunung Sumbing 2271 m dan Gunung Sindoro 3135 m disisi barat laut. Di sisi timur candi Bororbudur juga terdapat Sungai Progo dan Sungai Elo. Borobudur menjadi pusat ziarah megah bagi penganut budha. Tetapi dengan runtuhnya mataram sekitar tahun 930M, pusat kekuasaan dan kebudayaan pindah ke Jawa Timur dan Borobudurpun hilang terlupakan, karena gempa dan gunung letusan merapi candi itu melesak mempercepat keruntuhannya. Sedangkan semak belukar tropis tumbuh menutupi Borobudur dan pada abab-abab selanjutnya lenyap di telan sejarah Dari titik tolak uraian latar belakang masalah seperti di atas, maka dalam penulisan karya tulis ini penulis memilih judul “Sejarah Berdirinya Candi Borobudur” B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah seperti di atas, maka dalam penulisan karya tulis ini, penulis mengambil beberapa pokok permasalahan sebagai berikut 1. Bagaimana sejarah singkat berdirinya candi Borobudur? 2. Apa arti nama Borobudur? 73. Bagaimana arsitektur bangunan candi Borobudur? 4. Bagaimana Relief candi Borobudur? 5. Apa fungsi candi Borobudur? C. Tujuan penulisan Dalam penulisan karya tulis ini penulis memilih beberapa tujuan penulisan yang hendak di capai yaitu 1. Mengetahui sejarah berdirinya candi Borobudur? 2. Mengetahui arti nama candi Borobudur? 3. Mengetahui arsitektur bangunan candi Borobudur? 4. Mengetahui relief candi Borobudur? 5. Mengetahui fungsi candi Borobudur? D. Manfaat Penulisan Setelah penulis merumuskan masalah, penulis dapat mengemukaaan ini tujuan yang hendak di capai dalam penulisan karya tulis ini. Adapun manfaatnya adalah 1. Dapat mengetahui sejarah berdirinya candi Borobudur. 2. Dapat melestarikan kebudayaan yang telah diwariskan oleh leluhur. 3. Menambah pengetahuan tentang sejarah zaman dahulu. 8E. Metode Penulisan Dalam penulisan karya tulis ini penulis menggunakan beberapa metode penulisan antara lain 1. Metode Wawancara Merupakan metode melalui tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung untuk mendapatkan pokok masalah yang akan di teliti. Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara dengan seorang pemandu candi Borobudur di yogyakarta yaitu Bapak Yulianto, sebagai nara sumbernya. 2. Metode Observasi Merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan dan catatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang timbul yang di teliti secara langsung. Dalam hal ini penulis datang langsung ke lapangan tempanya di candi Borobudur 3. Metode Studi Pustaka Merupakan metode pengumpulan data dan informasi yang dilakukan dengan menggunakan semua bahan yangtertulis yang relevan dengan pembahasan karya tulis. Di dalam hal ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan dengan candi Borobudur . 9BAB II PEMBAHASAN MASALAH A. Sejarah Singkat Berdirinya Candi Borobudur 1. Waktu didirikan Sampai sekarang belum pernah ditemukan sumber-sumber tertulis yang menyebutkan bilamana, bagaimana dan berapa lama candi Borobudur itu di bangun, sehingga secara pasti tidak dapat ditentukan usianya. Beberapa bukti telah ditemukan oleh para ahli untuk menentukan usia dari pada bangunan Borobudur itu. Pada bagian kaki Borobudur yang tertutup terdapat tulisan tulisan singkat berbahasa sangsekerta dengan huruf kawi. Dengan membandingkan bentuk huruf –huruf tersebut dengan prasasti- prasasti bertarikh yang terdapat di Indonesia, maka sementara berpendapat, bahwa Borobudur dibangun sekitar tahun 800M. pada abab itu di jawa tengah berkuasa raja-raja dari wangsa sailendra, yang menganut agama Budha Mahayana. 2. Keruntuhan dan Penemuan Kembali Setelah selesai di bangun selama 500 tahun, Borobudur merupakan pusat ziarah megah bagi penganut budha. Tetapi dengan runtuhnya mataram sekitar tahun 930M, pusat kekuasaan dan kebudayaan pindah ke Jawa Timur dan Borobudurpun hilang terlupakan, karena gempa dan gunung letusan merapi candi itu melesak mempercepat keruntuhannya. Sedangkan semak belukar tropis tumbuh menutupi Borobudur dan pada abab-abab selanjutnya lenyap di telan sejarah. 10Baru pada abab ke-XVIII M menurut tradisi dalam tanah jawa terdapat beberapa singkat tentang larinya Mas Dana yang memberontak melawan pakubuwanan 1 1709-1710 dan kemudian ditangkap di Borobudur lima puluh tahun kemudian 1757-1758 seorang pangeran yogyakarta mengunjungi Borobudur untuk melihat seribu arca Baru pada tahun 1814 perhatian orang mulai tertuju lagi ke Borobudur. Sir Thomas Stamford Raffles, gubenur jendral yang memerintah tanah jajahan inggris di jawa 1811-1815, sewaktu berkunjung ke semarang mendapat berita, bahwa di desa Borobudur ada sebuah purbakala yang terpendam di dalam tanah. Raffles segera mengirimkan seorang perwira genie, Cornelius, ke Borobudur untuk mengadakan penyelidikan terhadap kebenaran tersebut. Tiba disana Cornelius meliahat sebuah bukit yang di tumbuhi Pohon–pohon dan semak belukar. Tampak diatas bukit itu candi berserakan. Dengan bantuan penduduk desa, ia segera melakukan pembersihan dengan menebangi pohon-pohon, membakar semak belukar dan menyingkirkan tanah diatas bukit itu mamakan waktu cukup lama hingga dalam tahun 1835 atas usaha Residen Kedu. Candinya dapat di tampakkan seluruhnya menjulang di atas puncak bukit. Sangat di sayangkan bahwa kurangnya pengertian dari para pejabat pemerintah pada waktu itu tidak sedikit batu-batu candinya yang hilang karena perbuatan tangan manusia. tidak kuarang dari delapan cikar penuh dengan arca-araca dan batu-batu berukiran dari bangunan Borobudur telah diangkut sebagai hadiah atas kunjungan Raja Chulalangkon di Indonesia dalam tahun 1896. Residen kedu yang di tugaskan untuk memberiakan itu rupa-rupanya ingin menujukan jasa baiknya terhadap raja Siam, antara lain lima Dhyani-Budha, tiga diantaranya diambilkan dari tempat-tempat aslinya direlung-relung, dua araea singa, satu di antaranya adalah satu-satunya arca singa yang tidak ada cacatnya, sebuah pancuran makara, kepala-kepala dari sayap-sayap tangga, kepala-kepala kala penghias relung-relung dan gapura-gapura dan masih banyak lagi lainya. 11B. ARTI NAMA BOROBUDUR Dari beberapa literature yang ada, dapat disebutkan berbagai pendapat dari para ahli antara lain 1 Kitab Negara kartagama Naskah dari tahun 1365 M yaitu kitab Negara kartagama karangan Mpu prapanca, meyebutkan kata “Budur” untuk sebuah Budha dari aliran Wajradha. Kemungkinan yang ada nama “Budur” tersebut tidak lain adalah candi Borobudur. 2 SirThomas Stamford Raffles Raffles manafsirkan Borobuduir berati bahwa Budur merupakaan bentuk lain dari “Budo”.yang dalam bahasa jawa berarti bila dikaitkan dengan Borobudur berati “Boro Jaman Kuno” Namaun karena “Bhara” dalam bahas jawa kuno berati banyak, maka Borobudur juga berarti “Budha yang Banyak” jika dikaji secara teliti maka keterangan yang ditemukan oleh raffles memang tidak ada yang memuaskan. Boro jaman kuno” kurang mengena maupun “Budha yang banyak” Kurang mencapai sasaran. 3 Poebatjaraka Menurut beliau “Boro” berarti “Biara” dengan demikian Borobudur berarti “Biara Budur”. Penafsiran ini sangat menarik karena mendekati kebenaran berdasarkan bukti-bukti yang ada. Selanjutnya jika di hubungkan dengan kitab Negara Kartagama mengenai “Budur” maka besar kemungkinan penafsiran Poerbatjaraka adalah benar dan tepat. 4 DE Casparis De Casparis menemukan kata majemuk dalam sebuah prasati yang kemungkinan merupakan asal kata dari Borobudur. Dalam sebuah prasasti SrI Kahulunan yang berangka 842 M dijumpai kata “Bhumi Sambhara Budhara” yaitu satu sebutan untuk bangunan suci pemujaan nenek moyang atau disebut kuil. 125 Drs. Soediman Bahwa Borobudur berasal dari dua kata yaitu Bara dan Budur. Bara berasal dar bahasa sanksekerta Vihara yang berarti komplek candi dan Bihara yang berarti asrama. Budur dalam bahasa bali bedudur yang artinya di atas. Jadi nama Borobudur berarti asrama atau vihara dan komplek candi yang terletak di atas tanah yang tinggi atau bukit. C. ARSITEKTUR BANGUNAN CANDI BOROBUDUR Bangunan Borobudur didirikan di atas dan di sekitar lereng bukit dan berbentuk punden berundak. Berbeda dengan banguna-bangunan suci lainya, dimana orang akan melakukan ibadah dapat masuk ke dalamnya maka tidak demikian halnya dengan Borobudur, Borobudur tidak terdapat ruang dimana orang bisa masuk ke dalamnya, melainkan orang hanya bisa naik ke atasnya dengan melalui tangga-tangga pada ke empat sisi- sisinya. Bangunan Borobudur pada hakekatnya adalah bangunan stupa, akan tetapi seperti lazimnya stupa yang berbentuk kubah, melainkan merupakan punden berundak dengan enam tingkat berbentuk bujur sangkar, tiga tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa induk sebagai puncaknya. Tetapi semua bagian-bagian itu merupakan satu kesatuan dan secara keseluruhan merupakan satu bangunan stupa. Di samping sebagai lambang tertinggi agama budha, stupa Borobudur merupakan tiruan replica dari alam semesta, yang menurut filsafat agama budha terdiri dari tiga bagian besar Kamadhatu, Rupadhatu dan Arupadhatu. Kamadhatu adal sama dengan “alam bawah” tempat manusi biasadi Borobudur adalah bagian kaki. Rupadhatu sama dengan “alam antara” tempat manusia telah meninggal segala keduniawian, di Borobudur adalah emapat tingkat yang berbentuk bujur sangkar. Arupadhatu sama dengan “alam atas” temapat para dewa dan di Borobudur adalah dataran berundak teras termasuk stupa induk. 13Ukuran pada dasar bangunan Borobudur 123M persegi dan tingginya 31,5 M atau 42 M sampai pinaketnya yang sekarang sebagian sudah tidak ada lagi. Batu andesit yang di pergunakan untuk bangunan Borobudur sebanyak M³ D. Relief Candi Borobudur Candi Borobudur tidak hanya menujukan kemegahanya saja tetapi juga mempunyai relief yang sangat menarik. Relief cerita yang di pahatkan pada candi itu lengkap dan panjang yang tidak pernah ditemui di tempat lain. Bidang relief seluruhnya ada 1460 panel yang jika diukur memanjang mencapai meter. Sedangkan jenis reliefnya ada 2 macam yaitu  Relief cerita, yang menggambarkan cerita dari suatu teks dan naskah.  Relief hiasan, yang hanya merupakan hiasan pengisi bidang Agar dapat menyimak ceritanya didalam relief secara berurutan dianjurkan memasuki candi melalui pintu sebelah timur dan pada tiap tingkatan berputar kekiri dan meninggalkan candi di sebelah kanan. Relief ceritanya pada candi Borobudur menggambarkan beberapa cerita yaitu a. Karma Wibangga, terdiri dari 160 panel, di pahatkan pada kaki tertutup. b. Lalita Wistara, terdiri dari 120 panel, di pahatkan pada dinding lorong 1 di bagian atas c. Jataka dan Awadana, terdiri 720 panel, dipahatkan pada dinding lorong 1 di bagian bawah, balustrade lorong 1 atas dan di bawah dan balustrade II d. Gandawyuda, terdiri 460 panel di pahatkan pada dniding lorong II balustrade III dan IV serta Bhadraceri dinding lorong IV 14E. FUNGSI CANDI BOROBUDUR Selain sebagai tempat pariwisata, ternyata fungsi candi Borobudur hampir sama dengan fungsi candi pada umumnya antara lain 1. Tempat menyimpan relik atau di sebut Dhatugarba. Erlik tersebut antara lain benda suci, pakaian, tulang atau abu dari budha, arwah para biksu yang tersohor atau terkemuka. 2. Tempat sembayang atau beribadat bagi umat Budha. 3. Merupakan lambang suci umat budha, cermin nilai-nilai tetinggi umat . 4. Budha dan mengadung rasa rendah hati yang di sadari penciptanya sedalam-dalamnya. 5. Tanda peringatan dan penghormatan kepada sang Budha. 15BAB III PENUTUP A. Simpulan Setelah penulis memahami isi karya tulis ini, maka penulis berkesimpulan sebagai berikut 1. Bahwa candi borobudur di bangun sekitar tahun 800 M. akan tetapi sampai sekarang belum pasti kebenaranya bilamana, bagaimana dan berapa lama candi borobudur itu di banguan 2. Bahwa arti nama Borobudur ternyata mempunyai beberapa penafsira antara lain dari kiitab Negara Kartagama, Sir Thomas Staford Raffles, Poerbatjaraka, De Casparis, Drs. Soediman. 3. Bahwa Candi Borobudur didirikan di atas dan sekitar lereng bukit dan berbentu punden berundak 4. Bahwa relief candi Borobudur ada 2 macam yaitu relief cerita dan relief hiasan. 5. Bahwa fungsi candi Borobudur tidak hanya sebagi tempat pariwisata saja, ternyata fungsinya hampir sama dengan fungsi candi-candi pada ummnya. B. Saran Dengan memahami isi karya tulis ini maka penulis memberikan saran sebagai berikut 1. Bagi para pengunjung dan masyarakat di sekitar candi Borobudur sebaiknya menjaga kebersihahan lingkungan di sekitarnya 2. Perlu adanya peningkatan pelayanan fasilitas bagi pera pengunjung khususnya bagi para pelajar yang mengadakan penelitian 3. Masyarakat sebaiknya dapat melestarikan candi Borobudur agar tatap menjadi candi yang bersejarah 4. Sebaiknya masyarakat bisa mempertahankan nilai-nilai sejarah yang ada di dalam candi Borobudur. 16DAFTAR PUSTAKA Anomi. 1983. Pariwisata Jawa Tengah. Semarang Dinas Pariwisata Jawa Tengah. Soetarno R. Borobudur Selayang Padang. Solo Tiga Serangakai. Widya Dharma S. 2000. Riwayat Hidup Sang Budha Gautama. Jakarta Yayasan Dana Pendidikan Budhis. Dra. Dwi Ari Listiyani, M. Pd. 2007. Pedoman Penulisan Karya Tulis. Sukoharjo SMA Negeri 2 Sukoharjo. 17LAMPIRAN Candi Borobudur dilihat dari atas Candi Borobudur dilihat dari samping 18Relief candi Borobudur dari sisi selatan Relief candi Borobudur dari sisi Timur 19Bangunan Candi Borobudur Bangunan candi-candi Borobudur 14 KARTU KONSULTASI KARYA TULIS SMA NEGERI 2 SUKOHARJO 20Nama Siswa Agung Nugroho No Absen 2 Kelas XII IPS 1 NO HARI / TANGAN URAIAN PARAF 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Mengetahui Sukoharjo……… Kepala SMA N 2 Sukoharjo Pembimbing, Drs. Joko Sugiharto S. Hardjono S. Pd 211DAFTAR PUSTAKA Anomi. 1983. Pariwisata Jawa Tengah. Semarang Dinas Pariwisata Jawa Tengah. Soetarno R. Borobudur Selayang Padang. Solo Tiga Serangakai. Widya Dharma S. 2000. Riwayat Hidup Sang Budha Gautama. Jakarta Yayasan Dana Pendidikan Budhis. Dra. Dwi Ari Listiyani, M. Pd. 2007. Pedoman Penulisan Karya Tulis. Sukoharjo SMA Negeri 2 Sukoharjo. 2LAMPIRAN Candi Borobudur dilihat dari atas Candi Borobudur dilihat dari samping 3Relief candi Borobudur dari sisi selatan Relief candi Borobudur dari sisi Timur 4Bangunan Candi Borobudur Bangunan candi-candi Borobudur 14 KARTU KONSULTASI KARYA TULIS SMA NEGERI 2 SUKOHARJO 5Nama Siswa Agung Nugroho No Absen 2 Kelas XII IPS 1 NO HARI / TANGAN URAIAN PARAF 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Mengetahui Sukoharjo……… Kepala SMA N 2 Sukoharjo Pembimbing, Drs. Joko Sugiharto S. Hardjono S. Pd NIP. 131 785 551 914 350 6
ataskelestarian Candi Borobudur mengambil langkah-langkah penanganan. Untuk keperluan ini, pihak BKPB memerlukan pemodelan kondisi bangunan candi guna monitoring dan updating secara berkala, bahkan sampai level mingguan untuk memudahkan identifikasi tingkat kerusakan permukaan batu-batu candi. Salah satu metode
Karya Tulis Candi Borobudur ... bahwa Borobudur merupakan salah satu tempat untuk ...di Candi Borobudur tersebut. Setiap lantai pada Candi Borobudur ini mengandung tema yang berbeda-beda karena setiap tingkat tersebut ... 27 Karya Tulis Tentang Borobudur ... lama candi Borobudur itu di bangun, sehingga secara pasti tidak dapat ditentukan ...bangunan Borobudur itu. Pada bagian kaki Borobudur yang tertutup terdapat tulisan tulisan singkat berbahasa ... 21 karya tulis ilmiah candi borobudur ... adalah Candi Borobudur yang terdapat di Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang Propinsi Jawa ...tengah. Candi Borobudur merupakan salah satu karya terbesar bangsa ...membuat ... 19 LOMBA DESAIN SANDAL CANDI BOROBUDUR TAHUN 2015 ... Dari beberapa kajian seperti disebutkan di atas, diketahui bahwa faktor aktifitas manusia memegang peranan penting terhadap keausan khususnya pada tangga dan lantai Candi Borobudur. Mengenai langkah – ... 20 hotel resor berkonsep butik di kawasan candi borobudur ... menempati urutan pertama dalam tabel 10 Besar Tahun 1998 dan Berdasarkan Jumlah Pengunjung Obyek Wisata / Taman Rekreasi Tahun 1998 ³. Kabupaten Magelang yang termasuk dalam UKW Magelang – Wonosobo memiliki cukup banyak ... 7
KaryaTulis Tentang Borobudur; Makalah Karya Tulis Borobudur - Sejarah Berdirinya Candi Borobudur; Makalah Karya Tulis tentang Sejarah Candi Borobudur; Makalah Laporan Study Tour ke Candi Borobudur; Makalah Pengaruh Obyek Wisata Candi Borobudur Terhadap Perilaku Sosial Ekonomi Pedangang di Sekitarnya; Makalah Tentang Candi Borobudur

pengertian candi borobudur adalah sebuah asrama atau vihara dan kelompok candi yang terletak di atas tanah bukit, (drs. soediman, 1981: 5)." "candi borobudur adalah nama sebuah candi budha yang terletak di borobudur, magelang jawa tengah yang didirikan oleh para penganut agama budha mahayana sekitar 800-an masehi pada masa pemerintahan wangsa

.
  • 4hsak18702.pages.dev/839
  • 4hsak18702.pages.dev/518
  • 4hsak18702.pages.dev/363
  • 4hsak18702.pages.dev/420
  • 4hsak18702.pages.dev/462
  • 4hsak18702.pages.dev/856
  • 4hsak18702.pages.dev/853
  • 4hsak18702.pages.dev/487
  • 4hsak18702.pages.dev/670
  • 4hsak18702.pages.dev/763
  • 4hsak18702.pages.dev/5
  • 4hsak18702.pages.dev/997
  • 4hsak18702.pages.dev/593
  • 4hsak18702.pages.dev/912
  • 4hsak18702.pages.dev/724
  • karya tulis ilmiah candi borobudur