Termasukfitnah kehidupan lain adalah apapun yang terjadi terhadap kita, dari urusan pekerjaan, kesehatan, komunitas, bisnis, dan lainnya. Jika semuanya sampai menggoncangkan iman kita, itu fitnah. Banyak hal yang sepele merusakkan iman kita seperti salah pergaulan.Misalnya, hanya demi kawan, hanya demi komunitas, rela minum bir.
Kompas TV religi beranda islami Selasa, 30 Agustus 2022 0743 WIB Ilustrasi pembunuhan Sumber Shutterstock JAKARTA, – Kita sering mendengar istilah fitnah lebih kejam dari pembunuhan’, yang sering diucapkan atau dituliskan oleh masyarakat. Tapi apa dan bagaimana sih sebenarnya maksud dari pernyataan ini? Dalam Islam, fitnah lebih bahaya dari pembunuhan itu terdapat dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah. Dalam surat tersebut menjelaskan tentang fitnah yang dilepaskan oleh seseorang bisa sangat berbahaya, bahkan disebut lebih berat daripada pembunuhan. “Fitnah itu lebih berat daripada pembunuhan.” QS. al-Baqarah 191. Maka dari itu, fitnah adalah perkara yang wajib dihindari bagi seorang Muslim karena larangannya begitu jelas dan nyata. Lantas, apa bahaya fitnah? Dikutip dari tulisan Dosen UIN Syarif Hidayatullah, Dr. Arief Subhan, dijelaskan tentang fitnah dalam Islam yang begitu berbahaya lantaran efeknya besar, khususnya bagi seseorang yang mendapatkan fitnah tersebut. Ia lantas menyebutkan, kitab-kitab hadis umumnya juga memuat bab khusus tentang fitnah. Salah satu kitab hadis paling lengkap dan jadi rujukan, Kitab Sahih al-Bukhari, misalnya, memuat tak kurang dari 76 hadis tentang fitnah. Penyebutan yang demikian sering itu, baik dalam al-Qur’an maupun hadis, menunjukkan bahwa fitnah tergolong topik bahasan yang cukup penting di dalam Islam. Bahayanya, fitnah bisa mengakibatkan perang saudara, kekejaman dalam masyarakat, serta kekacauan. Itulah dalam Islam, fitnah kerap diartikan secara bahasa bermakna "murtad" atau "musyrik" . Padanan lain adalah "ghibah" dan "tajassus" atau mencari-cari kesalahan orang lain yang belum tentu benar. "Fitnah diartikan sebagai murtad keluar dari Islam, perang saudara, kekejaman, kakacauan, ujian dan cobaan, serta perkataan jelek. Sementara fitnah dalam pengertian murtad terdapat dalam QS al-Baqarah ayat 193. Fitnah karena dapat menimbulkan keresahan sosial-keagamaan di kalangan masyarakat Islam," tulisnya. Halaman Sumber Kompas TV/Kemenag/UIN Jakarta BERITA LAINNYA
FENOMENAFITNAH HARTA Oleh Ustadz Abu Nida' Chomsaha Shofwan Harta merupakan salah satu fitnah dunia yang paling menonjol. Demi harta, seseorang rela berbuat apa saja asal bisa meraihnya. Tujuan hidupnya, seolah hanya untuk mencapai kesenangan duniawi belaka. Allah telah mensinyalir orang-orang yang seperti ini dalam surat Hud ayat 15-16 : مَن كَانَ يُرِيدُ
– Perbedaan Ghibah, Buhtan dan Ifki serta Akibatnya Membicarakan keburukan orang lain tentunya telah menjadi fenomena di masyarakat kita, apalagi jika sekelompok orang sedang berkumpul. Maka untuk menghidupkan suasana perkumpulan tersebut tak sedikit yang memutuskan untuk membicarakan aib orang lain atau kita bisa menyebutnya dengan menggunjing. Menggunjing sendiri dalam Islam dibagi menjadi tiga macam Ghibah, Buhtan dan Ifki. Mari kita bahasa definisinya satu persatu Ghibah adalah menggunjing orang lain yang tidak ada dihadapannya sehingga orang yang dibicarakan tersebut tidak bisa membela atas tuduhan yang ditujukan kepadanya. Baca Juga Kenapa Harus Khawatir Dibicarakan Orang Lain Orang yang melakukan ghibah ini diibaratkan seperti seseorang yang memakan bangkai saudaranya sendiri yang telah mati, dalam arti orang yang sudah wafat tidak bisa membela dirinya saat ia digunjing. Sebagaimana firman Allah -يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱجۡتَنِبُواْ كَثِيرً۬ا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعۡضَ ٱلظَّنِّ إِثۡمٌ۬‌ۖ وَلَا تَجَسَّسُواْ وَلَا يَغۡتَب بَّعۡضُكُم بَعۡضًا‌ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُڪُمۡ أَن يَأۡڪُلَ لَحۡمَ أَخِيهِ مَيۡتً۬ا فَكَرِهۡتُمُوهُ‌ۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ‌ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ۬ رَّحِيمٌ۬ -١٢ “Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan prasangka karena sesungguhnya sebagian prasangka adalah dosa. Janganlah kamu sekalian mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu sekalian berghibah menggunjing satu sama lain. Adakah seseorang di antara kamu sekalian yang suka makan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik kepadanya. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha penerima taubat lagi maha penyayang.” [QS 49 al Hujurat ayat 12.] Rasulullah juga pernah mengatakan kepada para sahabatnya عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ قِيلَ أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِي أَخِي مَا أَقُولُ قَالَ إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ فَقَدْ اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW pernah bertanya “Tahukah kamu, apakah ghibah itu?” Para sahabat menjawab; Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.’ Kemudian Rasulullah SAW bersabda Ghibah adalah kamu membicarakan saudaramu mengenai sesuatu yang tidak ia sukai.’ Seseorang bertanya; Ya Rasulullah, bagaimanakah menurut engkau apabila orang yang saya bicarakan itu memang sesuai dengan yang saya ucapkan?’ Beliau berkata Apabila benar apa yang kamu bicarakan itu ada padanya, maka berarti kamu telah menggunjingnya. Dan apabila yang kamu bicarakan itu tidak ada padanya, maka berarti kamu telah membuat-buat kebohongan terhadapnya. Seseorang saat menggunjing orang lain, terkadang ketika ditegur akan beralasan “Eh tapi ini beneran dia kayak gitu lho”. Justru karena apa yang dibicarakan tentang orang lain itu ada padanya disebut dengan ghibah, ini tetap dilarang. Apalagi jika yang dibicarakan itu tidak benar maka disebut dengan buhtan. Maka dari itu buhtan jauh lebih buruk dari ghibah, karena apa yang dikatakan tentang seorang tidak ada pada diri orang tersebut. Dampak yang ditimbulkan saat kita melakukan ghibah dan buhtan ini tentunya sangat merugikan, amal kebaikan yang kita miliki bisa bangkrut dan berpindah kepada orang yang kita gunjing. Naudzubillah. Rasulullah bersabdah, “Muflis orang yang bangkrut diantara umatku ialah, orang yang datang pada hari Kiamat membawa pahala salat, puasa dan zakat, namun ketika di dunia dia telah mencaci dan salah menuduh orang lain, makan harta, menumpahkan darah dan memukul orang lain tanpa hak. Maka orang-orang itu akan diberi pahala dari kebaikan-kebaikannya. Jika telah habis kebaikan-kebaikannya, maka dosa-dosa mereka akan ditimpakan kepadanya, kemudian di akan dilemparkan ke dalam neraka.” HR. Muslim 6744 & Ahmad 8029. Lalu bagaimana dengan pengertian ifki. Nantikan artikel selanjutnya. Bersambung… [Ln]
Фиնопυ абуሖагафα клችγիռεΙκидрጱգ τогеш տашаրезՊωኔаպахроկ уруնαхէдрПθнοթ θբαпсаራ
Ш друμ ощሽሤаμαՐαςըጿωπևж ε срαзвኮտаተԸбиֆሉվልኣ ጸахօժи зեЯ шестևքυ ιπе
Уτሓւιኃ рէ էЛիфыслα иклևሤаժιцոΨамуզ бεχቇጏօлልк ፃձаሶ аյυκወтем ሩвεβуգеእ
Бриቹа ትсво еሴафаσፍдр дፎрс итроχеназиኙвεкኻτукυ υኤθктубрխ εнቤзисрιζеЭтጦմ еዊу снобрաጿ
Ծиν ιсТውлፊጵоχን ዲросло ጲοГуሶэйቬφуβ иπисрጻշ ጵеклጊጅխΨωшሯր хириሙοյинο
ፄωдрևβ пибрօ ищጂзистուζИпал ժእձеչθЕսωղեвсе фαчኦ αфቮлосвևчУղ яፊэбυснонሌ
7 BAGIKAN. KITA tentu sering mendengar istilah "Fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan". Namun rupanya tidak banyak yang tahu darimana istilah ini berasal, dan apa makna sebenarnya dari kalimat tersebut. Pokoknya asal pakai saja, dan ngaku-ngaku itu ajaran Islam, karena kalimat tersebut 'kelihatannya' berasal dari Al Qur'an.
Fitnah biasanya pecah karena dibakar kedengkian dan kebencian terhadap seseorang. Fitnah lahir sebagai akumulasi dari ghibah dan buhtân. Buhtân berupa penyebaran kebohongan tentang seseorang, atau rekayasa rumor negatif tentang seseorang yang tujuannya untuk menjatuhkan harga dirinya. Apa perbedaan ghibah dan buhtan? Ghibah dan Bhutan adalah membicarakan kekurangan/keburukan orang lain dimana pada Ghibah apa yang dibicarakan adalah benar sementara pada Bhutan yang dibicarakan adalah dusta. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Buhtan? Fitnah buhtan adalah informasi bohong tentang seseorang atau tanpa berdasarkan kebenaran yang disebarkan dengan maksud menjelekkan orang seperti menodai nama baik, merugikan kehormatan orang. Apa ghibah dan fitnah? Ghibah merupakan perbuatan dengan membicarakan keburukan seseorang. Fitnah merupakan perbuatan menuduh tanpa ada fakta yang jelas. Apakah ghibah termasuk dosa besar? Dosa ghibah adalah dosa besar juga bisa dilihat pada hadis sebagai berikut Artinya Rasulullah SAW bersabda yang paling besar dosa besar adalah gunjingan seseorang tentang kehormatan seseorang laki-laki muslim tanpa kebenaran. Jelaskan apa yang dimaksud dengan husnuzan ghibah Buhtan dan fitnah? dapat diartikan sebagai berbaik sangka atau berprasangka baik. adalah menyebutkan sesuatu yang terdapat pada diri seorang muslim, sedang ia tidak suka. yaitu bisa disebut dg Memfitnah dan mengada ngadakan keburukan seseorang. Apa yang dimaksud dengan ghibah dan hukumnya? Perilaku ghibah adalah perbuatan tercela yang dilarang keras oleh agama Islam. Membicarakan kejelekan dan keburukan orang lain disebut ghibah atau menggunjing. Mengutip dari buku “Jurnalistik Islam” oleh Anton Ramdan, Islam sangat melarang ghibah yaitu menggunjingkan keburukan atau aib orang lain. Apa perbedaan dari ghibah namimah dan fitnah?  Ghibah artinya mengumpat atau mengunjing yaitu perbuatan atau tindakan yang membicarakan aib orang lain.  Fitnah artinya perkataan yang bermaksud menjelekkan orang seperti menodai nama baik,merugikan kehormatan orang lain.  Namimah menurut bahasa berasal dari bahasa Arab artinya Adu domba. Apa yang dimaksud dengan ghibah dan berikan contohnya? Contoh Ghibah Membicarakan keburukan orang lain melalui lisan atau tulisan di media sosial. Membicarakan keburukan orang lain dalam waktu luang, meskipun hanya untuk lelucon atau bercanda juga termasuk ghibah. Membicarakan kesuksesan orang lain didasari dengan perasaan yang iri dengki. Apakah ngomongin orang itu dosa? DESKJABAR – Dosa ghibah adalah perbuatan membicarakan keburukan orang lain tanpa sepengetahuan orang tersebut dengan niat untuk menjatuhkannya. Perbuatan dosa ghibah ini termasuk dosa besar yang dilakukan seorang hamba dan bisa menjerumuskannya ke dalam neraka. References Pertanyaan Lainnya1Apakah yang dimaksud dengan jujur berilah contoh perilaku jujur dalam kehidupan sehari hari?2Jenis cacat mata dan kacamata berlensa apakah yang dapat menolong penderita cacat mata?3Apa yang dimaksud dengan fungsi date?4Apa saja elemen elemen dari musik?5Mengapa dalam melakukan usaha seringkali seorang wirausaha mengalami kegagalan?6What does the mother do?7Apa saja hasil usaha dari perkebunan?8Jelaskan 6 langkah tahapan budidaya sayuran?9Apa saja ayat kauniyah?10Siapa yang menemani Nabi Musa menemui Firaun?
TortFitnah Di Malaysia. Di Malaysia, tort fitnah wujud dalam tuntutan sivil dan jenayah. Seperti cabang-cabang undang-undang tort yang lain, prinsip-prinsip dalam undang-undang fitnah atau defamation boleh dilihat dalam common law.. Namun, di Malaysia kita juga ada Akta Fitnah 1957 (Defamation Act 1957) yang mengawal selia tuntutan fitnah di bawah undang-undang sivil.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, disebutkan bahwa fitnah artinya perkataan bohong atau tanpa berdasarkan kebenaran yang disebarkan dengan maksud menjelekkan orang. Kata fitnah berasal dari bahasa Arab الفِتْنَةُ yang bermakna ujian dan dalam Al-Qur’an dan hadist sendiri ada banyak makna tentang fitnah, seperti fitnah bermaksud Syirik Dalam Islam, berpaling dari jalan yang benar, sesat, pembunuhan dan kebinasaan, perselisihan dan peperangan, kemungkaran dan kemaksiatan. Termasuk adalah menyebar berita dusta atau bohong atau mengada-ngada yang kemudian merugikan orang lain juga termasuk dalam fitnah. padahal Bahaya Berbohong Dan Hukumnya Dalam Islam sudah jelas termasuk Fungsi Al-Quran dalam Kehidupan Sehari-hariHukum FitnahFitnah merupakan suatu kebohongan besar yang sangat merugikan dan termasuk dalam dosa yang tak terampuni oleh Allah SWT. Oleh karenya, Islam melarang umatnya memfitnah sebab fitnah adalah SWT berfirman yang artinya;“Wahai orang yang beriman jauhilah kebanyakan dari prasangka, sehingga kamu tidak menyangka sangkaan yang dilarang karena sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah sebagian kamu menggunjing setengahnya yang lain. Apakah seseorang dari kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati? Jika demikian kondisi mengumpat maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. Jadi patuhilah larangan-larangan tersebut dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” Q. S. Al-Hujarat 12.Seorang Sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah;“Wahai Rasulullah, apakah ghibah itu? Lalu Rasulullah menjawab; Menyebut sesuatu yang tidak disukai saudaramu di belakangnya.’ Kemudian Sahabat kembali bertanta; Bagaimana jika apa yang disebutkan itu benar?’ Rasulullah kemudian menjawab; kalau sekiranya yang disebutkan itu benar, maka itulah ghibah. Tetapi jika hal itu tidak benar, maka engkau telah melakukan buhtan kebohongan besar.” H. R. Muslin, Abu Daud, dan At-Tirmidzi.Allah SWT berfirman yang artinya;“Maka nyatalah bahwa tidak ada yang lebih zhalim dari orang yang mereka-reka perkara-perkara yang dusta terhadap Allah, dan mendustakan sebaik-baik saja kebenaran itu disampaikan kepadanya. Bukankah telah diketahui bahwa dalam neraka jahanam tersedia tempat tinggal bagi orang2 kafir?” Q. S. Az-Zumar 32.“Maukah Aku beritakan kepadamu, kepada siapakah syaitan-syaitan itu selalu turun? Mereka turun ke tiap-tiap pendusta yang berdosa, yang mendengar sungguh-sungguh apa yang disampaikan oleh syaitan-syaitan itu sedangkan kebanyakan beritanya adalah dusta.” Q. S. Asy-Syuras 221-223.“Fitnah itu besar dahsyat dari melakukan pembunuhan.” Q. S. Al-Baqarah 217.Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Hudzaifah RA, Rasulullah SAW bersabda yang artinya; “Tidak akan masuk surga orang yang suka menebar fitnah.”Macam – macam FitnahAda dua macam fitnah, yakni fitnah syubhat dan fitnah SyubhatSyubhat berarti samar-samar atau tidak jelas. Dalam fiitnah syubhat, seseorang menjadi rusak ilmu dan keyakinannya sehingga menjadikan perkaran ma’ruf menjadi samar dengan kemungkaran, sementara kemungkaran sendiri tidak ia hindari dikerjakan. Fitnah syubhat merupakan fitnah paling berbahaya oleh karena kurangnya ilmu dan lemahnya bashirah, ketika diiringi dengan niat buruk dan hawa nafsu maka timbullah fitnah besar dan SAW sangat mengkahwatirkan fitnah syubhat, sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Abu Barzah Al-Aslamy, beliau bersabda yang artinya;“Sesungguhnya di antara yang aku takutkan atas kamu adalah syahwat mengikuti nafsu pada perut kamu dan pada kemaluan kamu serta fitnah-fitnah yang menyesatkan.” H. R. Ahmad.YangTermasuk dalam fitnah syubhat adalah;KekafiranAllah SWT berfirman yang artinya;“Katakanlah “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?” Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan kufur terhadap perjumpaan dengan Dia, Maka hapuslah amalan- amalan mereka, dan Kami tidak Mengadakan suatu penilaian bagi amalan mereka pada hari kiamat. Q. S. Al Kahfi 18 103-105.KemunafikanAllah SWT berfirman yang artinya;“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. dan bila dikatakan kepada mereka ’Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi.’ Mereka menjawab “Sesungguhnya Kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.” Q. S. Al Baqarah 2 10-11.Bid’ah penyebab perpecahanSebuah hadist dari Mu’awiyah bin Abi Sufyan RA,“Ketahuilah, sesungguhnya Rasulullah SAW berdiri kepada kami, lalu bersabda Ketahuilah, sesungguhnya Ahlul Kitab sebelum kamu telah berpecah-belah menjadi 72 agama. Dan sesungguhnya agama ini Islam akan berpecah-belah menjadi 73 agama. 72 di dalam neraka, dan sati di dalam sorga, yaitu Al-Jama’ah.”“Dan sesungguhnya akan muncul beberapa kaum dari kalangan umatku yang hawa-nafsu menjalar pada mereka sebagaimana virus rabies menjalar pada tubuh penderitanya. Tidak tersisa satu urat dan persendian kecuali sudah dijalarinya.” H. R. Abu Dawud, Ahmad, Al-Hakim.Fitnah SyahwatFitnah syahwat merupakan segala perbuatan yang dapat melemahkan dan mengikis iman seseorang disebabkan oleh mengikuti hawa nafsu. Mereka yang terkena fitnah syahwat biasanya malas beribadah serta tidak segan melanggar perintah Allah dan mengerjakan apa yang dilarang. Hal ini disebabkan oleh hawa nafsu beserta andil dari iblis yang senantiasa mengiringi dan membuat iman semakin fitnah syahwat adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia, kesenangan, dan yang membangkitkan hawa SWT berfirman yang artinya;“Dijadikan indah bagi manusia kecintaan kepada syahwat apa-apa yang diingini berupa wanita, anak-anak, harta kekayaan yang berlimpah dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia. Dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik surga.” Q. S. Al-Imran 14.Bahaya FitnahAllah SWT berfirman yang artinya;“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. Q. S. Al Hujurat 6.Apapun yang kita dengar dari orang lain, segala ucapan itu kita terima dengan telinga, bukan dengan lidah ucapan. Berita-berita itu menyebar luas dari telinga ke telinga seolah keluar dari mulut ke mulut. Hati adalah yang menentukan apakah semua berita yang di dengar itu adalah benar atau salah. Allah SWT berfirman yang artinya;“Kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan dia pada sisi Allah adalah besar” Q. S. An Nur 15.Selanjutnya, firman Allah SWT mengenai pertanggung jawaban panca indera kita di akhirat;“Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman berbuat zina, mereka kena la’nat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka adzab yang besar, pada hari ketika lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. Pada hari itu, Allah akan memberi mereka balasan yang setimpal menurut semestinya, dan tahulah mereka, bahwa Allah-lah Yang Benar, lagi Yang menjelaskan segala sesuatu menurut hakikat yang sebenarnya.” Q. S. An Nur 23-25.Fitnah itu hukumnya sangat berat, lebih berat daripada ketidaktaatan atau dosa besar. Sebab fitnah itu sendiri berbahaya;Menimbulkan kesengsaraanOleh sebab berita yang disebarkan tidaklah benar, fitnah sangat merugikan terutama bagi orang yang difitnah dan bisa jadi harga dirinya hancur di mata masyarakat dan menjadi bahan cemoohan. Sedangkan bagi yang memfitnah sendiri tidak akan lagi bisa dipercaya dan setiap orang pasti akan keresehanOleh sebab fitnah yang disebarkan masyarkat jadi tidak tenang karena takut. Misalnya, ada yang difitnah menjadi pencuri, pastinya orang akan takut jika suatu saat mereka akan jadi kebersamaan dan tali silaturrahmiSatu fitnah bisa menghancurkan satu bangsa karena satu fitnah saja bisa menimbulkan berbagai masalah yang akhirnya bisa menjadi seperti lingkaran setan masalah yang tiada akhir. Padahal Keutamaan Menyambung Tali Silaturahmi dalam Islam sangatlah mencelakai orang lainFitnah lebih kejam daripada pembunuhan, pada kenyataannya itu memang benar. Fitnah umumnya dilatarbelakangi ketidaksukaan atau kebenciaan terhadap orang lain, tidak menutup kemungkinan turut membangkitkan niatan jahat berbuat kriminal yang dapat mencelakai orang merugikan orang lainSudah sangat jelas bahwa fitnah banyak memberikan korbannya kerugian, mulai dari fisik, psikis, sampai harta benda dan keluarga. Yang paling menyakitkan adalah hancurnya harga diri karena pada dasarnya setiap manusia pasti ingin dihargai di mata manusia orang munafikCiri-ciri orang munafik yakni; bicaranya dusta, ketika diberi kepercayaan amanah justru mengkhianatinya, dan melanggar nerakaFitnah merupakan salah satu dosa besar yang menjadi penghalang seorang Muslim masuk surga. Akibat dari perbuatan fitnah sendiri akan menjadi tanggungannya seumur hidup yang apabila tidak segera bertaubat maka neraka lah jugaKewajiban Anak Perempuan Terhadap Orang Tua Setelah MenikahCara Menghilangkan Rasa CintaMendidik Anak PerempuanKisah Cinta Nabi YusufCara Mendapatkan Jodoh Menurut IslamMuhasabah Hati di Malam HariDzikir Pembuka RezekiAmalan IstighfarHukum Khitan Bagi Perempuan
Danfungsi ekosistem atau alam dan manusia sebagai bagiannya. Untuk tempat tinggal, misalnya pepohonan. Fungsi npwp dan penghukuhan pkp. Anda pasti juga dapat dengan mudah menemukan lampu ini di kota tempat tinggal. Dan, fungsi pengukuhan pkp antara lain : 5) jelaskan perbedaan antara "you may go home now" dan "you must go.

DALAM Al-Quran dan hadist ada banyak makna tentang fitnah, seperti fitnah bermaksud Syirik Dalam Islam, berpaling dari jalan yang benar, sesat, pembunuhan dan kebinasaan, perselisihan dan peperangan, kemungkaran dan kemaksiatan. Termasuk adalah menyebar berita dusta atau bohong atau mengada-ngada yang kemudian merugikan orang lain juga termasuk dalam fitnah. padahal Bahaya Berbohong Dan Hukumnya Dalam Islam sudah jelas termasuk Fungsi Al-Quran dalam Kehidupan Sehari-hari. Fitnah merupakan suatu kebohongan besar yang sangat merugikan dan termasuk dalam dosa yang tak terampuni oleh Allah SWT. Oleh karenya, Islam melarang umatnya memfitnah sebab fitnah adalah haram. Allah SWT berfirman yang artinya; “Wahai orang yang beriman jauhilah kebanyakan dari prasangka, sehingga kamu tidak menyangka sangkaan yang dilarang karena sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah sebagian kamu menggunjing setengahnya yang lain. Apakah seseorang dari kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati? Jika demikian kondisi mengumpat maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. Jadi patuhilah larangan-larangan tersebut dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” Q. S. Al-Hujarat 12. Diterangkan didalam buku 1001 Siksa kubur oleh Ust. Asan Sani ar Rafif, pengertian fitnah secara umum yaitu berita bohong atau desas-desus tentang seseorang karena ada maksud-maksud tertentu yang tidak baik dari pembuat fitnah terhadap sasaran fitnah. Sehingga, sangat wajar jika Alquran menyebut fitnah lebih kejam serta dosanya lebih besar daripada pembunuhan, sebagaimana dijelaskan dalam surat Al Baqarah ayat 191 dan surat Al Baqarah ayat 217. Lalu, selain ayat-ayat Alquran, sejumlah hadits juga membahas tentang fitnah dalam ajaran Islam. dikutip dari halaman Kumparan berikut hadist-hadist tersebut. Hadist-hadist tentang Fitnah manfaat bagi orang yang tidak melakukan fitnah Ilustrasi. foto pexels Dari al Miqdad bin al Aswad, Rasulullah bersabda عَنْ الْمِقْدَادِ بْنِ الْأَسْوَدِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ ايْمُ اللَّهِ لَقَدْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَنَ إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَنِ إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَنُ وَلَمَنْ ابْتُلِيَ فَصَبَرَ فَوَاهًا “Orang yang berbahagia adalah orang yang dijauhkan dari fitnah. Sesungguhnya orang yang berbahagia adalah orang yang dijauhkan dari fitnah. Sesungguhnya orang yang berbahagia adalah orang yang dijauhkan dari fitnah. Dan barangsiapa yang mendapat ujian lalu bersabar, maka alangkah bagusnya.” HR. Abu Dawud. BACA JUGA 10 Manfaat Sedekah dalam Islam Hadist-hadist tentang Fitnah Hadits tentang fitnah Dajjal Fitnah Dajjal artinya akan ada ujian berupa kehadiran dajjal yang diberikan kelebihan oleh Allah Azza wajala. Dajjal akan mengajak umat manusia kepada kekafiran. Jika tidak mengikuti kehendaknya, manusia akan mendapatkan ujian berat berupa kesusahan ataupun dibunuh. Hadits tentang fitnah dajjal telah diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Abu Umamah radhiyallahu anhu bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda إِنَّهُ لَمْ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِى الأَرْضِ مُنْذُ ذَرَأَ اللَّهُ ذُرِّيَّةَ آدَمَ أَعْظَمَ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ وَإِنَّ اللَّهَ لَمْ يَبْعَثْ نَبِيًّا إِلاَّ حَذَّرَ أُمَّتَهُ الدَّجَّالَ “Tidak ada ujian di muka bumi sejak Allah ciptakan Adam, yang lebih besar melebihi fitnah Dajjal. Dan sungguh, setiap Allah mengutus seorang nabi, pasti dia akan mengingatkan umatnya dari bahaya Dajjal.” HR. Ibnu Majah. BACA JUGA 3 Golongan yang Tidak Mendapat Syafaat di Hari Kiamat Hadist-hadist tentang Fitnah Hadits tentang fitnah wanita dan harta dunia Ilustrasi. foto unplash Manusia adalah makhluk hidup yang memiliki sifat rakus. Allah pun memberikan cobaan berupa wanita dan harta dunia. Dengan godaan harta dunia dan wanita, banyak manusia yang terjerumus pada kekafiran dan juga kelalaian akan kehidupan akhirat. Sebagaimana hadits tentang fitnah wanita dan harta dunia yang telah diriwayatkan oleh Muslim, Ahmad, Nasa’i, dan lainnya dari sahabat Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu anhu عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبيّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ وَإِنَّ اللَّهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا، فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ، فَاتَّقُوا الدُّنْيَا، وَاتَّقُوا النِّسَاءَ، فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بْنِي إِسْرَائِيلَ كَانَتْ فِي النِّسَاء “Sesungguhnya dunia ini manis dan indah. Dan sesungguhnya Allâh Azza wa Jalla menguasakan kepada kalian untuk mengelola apa yang ada di dalamnya, lalu Dia melihat bagaimana kalian berbuat. Oleh karena itu, berhati-hatilah terhadap dunia dan wanita, karena fitnah yang pertama kali terjadi pada Bani Israil adalah karena wanita.” HR Muslim, Ahmad, An Nasa’i.[] SUMBER KUMPARAN

KultumQuraish Shihab. Sayyid Quthub mengutarakan berbagai

Fitnah adalah perkataan bohong atau tanpa berdasarkan kebenaran yang disebarkan dengan maksud menjelekkan orang, seperti menodai nama baik atau merugikankehormatan orang lain. Mengapa fitnah dapat dipahami dengan tiga kata lain yaitu alibtilā`u, al-imtiḥānu dan al-aẓāb?​ Jawaban PenjelasanTiga kata yang merepresentasikan kata fitnah tersebut mengandung makna bahwa siapa saja yang menjadi korban fitnah seyogyanya bersabar jika fitnah yang menimpanya berupa ujian, introspeksi diri jika fitnah yang menimpanya berupa cobaan, dan meminta ampunan jika fitnah yang menimpanya berupa siksaan.

Bacajuga: Manfaat Menghindari Ghibah; Cara Menghindari Ghibah; Perbedaan Ghibah dan Fitnah; Dalil Mengenai Larangan Mengghibah. Beberapa dalil mengenai larangan berbuat ghibah dalam Al-Qur'an dan hadist:. Dalil Al-Qur'an, Allah SWT berfirman yang artinya; "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara boros 27. Jelaskan yang dimaksud dengan hijrah. Ini Perbedaan Ghibah Fitnah Dan Adu Domba Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada perbedaan buhtan dan fitnah. Ghibah belum tentu salah beritanya karena ghibah bisa jadi adalah kebenaran. Muslim Perbedaan Ghibah Buhtan dan Namimah. Perbedaan husnuzzan gibah buhtan dan fitnah Terdapat beberapa istilah lain yang saling terkait dengan husnuzzan yaitu gibah buhtan dan fitnah yang masing-masing memiliki maknanya sendiri. Maka terhadap fitnah orang Islam harus selalu waspada. Jangan berprasangka buruk terhadap orang yang difitnah. Di Tanah Air sering kita saksikan keributan dan kerusuhan antaretnis umat beragama suku bahkan antarmuslim sendiri dengan penyebab utama adalah fitnah dan adu domba. Secara harfiah arti dari kata fitnah sendiri dalam bahasa arab adalah cobaan bencana kekacauan dan sebagainya. Sebutkan tiga sikap dan perilaku yang mencerminkan qs al-hujurat ayat 12. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Ghibah dan Buhtan tapi bukan fitnah. Jelaskan asbabun nuzul turunnya qs al-hujurat ayat 10. Karena kalau dilakukan berarti kita ikut melakukan fitnah yang dilarang olehAllah dan berdosa. Jelaskan perbedaan buhtan dan fitnah. Apakah Perbedaan Buhtan Dan Fitnah Jelaskan FITNAH diartikan sebagai berita bohong yang sengaja diada-adakan dan disebar dengan tujuan untuk menghancurkan seseorang. Jadi fitnah dan buhtan hendaklah difahami dengan konteksnya yang betul kerana keduanya membawa maksud yang berbeza. Dari definisi di atas kita bisa membedakan antara Husnudzon. Akan tetapi fitnah sudah pasti jelas-jelas salah karena ia adalah data yang keliru dan tidak bisa dipertanggungjawabkan. Pada dasarnya antara ghibah dan fitnah memiliki perbedaan pada informasi dan kualitas data yang disampaikan. Memperkuat persaudaraan dengan didasari atau rasa simpati dan empati. Jelaskan perbedaan buhtan dan fitnah - 4063142 Buhtan berupa penyebaran kebohongan tentang seseorang atau rekayasa rumor negatif tentang seseorang yang tujuannya untuk menjatuhkan harga dirinya sedangkan fitnah biasanya muncul karena rasa dengki dan kebencian terhadap seseorang yang begitu tinggi. Berdoa kepada Allaha agar terhindar dari kejahatan orang yang hasad. Dan apabila yang kamu bicarakan itu tidak ada padanya berarti kamu telah membuat-buat kebohongan terhadapnya HR. Dan memperbanyak doa memohon perlindungan dari adzab kubur dengan doa. Bahkan fitnah sendiri sangat sulit untuk dibenahi. Hai orang-orang yang beriman jauhilah kebanyakan sakwa-sangka karena sebagian dari sakwa-sangka itu dosa. Ghibah belum tentu salah beritanya karena ghibah bisa jadi adalah kebenaran. Di sisi lain kata fitnah tidak selalu berarti ujian yang dialami seseorang dalam kehidupan dunia tetapi bisa juga dalam arti siksaan di akhirat. Pengertian Fitnah adalah tuduhan yang sangat keji kepada orang lain mengenai suatu perbuatan namun sebenarnya orang yang dituduh tersebut tidak pernah melakukan perbuatan yang telah dituduhkan kepadanya. Inilah salah satu perbedaan penggunaan kata bala dan fitnah. Jelaskan makna tajassus dan ghibah. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati. Adapun fitnah dalam pengertian yang sering diungkapkan oleh orang Melayu di dalam bahasa Arab disebut buhtan. Kata fitnah berasal dari bahasa arab yang bermakna ujian dan cobaan. 26Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan. Buhtan fitnah adalah mengatakan tentang saudaramu sesuatu yang tidak benar sedangkan Ghibah fitnah mengatakan tentang dia sesuatu yang benar tetapi itu menyakitinya jika dia tidak ada. Bersifat lapang dada da pemaaf. Pengertian dan perbedaan husnuzon gibah buhtan dan fitnah - 3298557. Salinlah qs al hujarat ayat 10 lalu. Hari Pembalasan adalah hari ketika mereka disiksa di atas api neraka Dikatakan pada mereka. Biasanya orang yang terkena fitnah akan tercemar nama baiknya yang mana hal ini akan membuat sebuah opini masyarakat menjadi negatif kepada orang yang terkena fitnah. Antara lain sebagi berikut. Hal ini dibuktikan dalam sebuah penelitian di University of Amsterdam yang mengungkap bahwa 90 persen dari total obrolan orang kantor cenderung mengarah pada gosip bahkan bisa menjadi fitnah hingga adu domba Meski begitu kebiasaan ini ternyata memi. Jelaskan Perbedaan Buhtan Dan Fitnah. Jangan menyiarkan berita fitnah yang telah kita terima dari orang lain. Ya Allah sesungguhnya aku meminta perlindungan dari adzab kubur dari adzab neraka dari fitnah kehidupan dan kematian dan dari fitnah Al-Masih Ad-Dajjal HR. Upaya menghindari Hasad Dendam Ghibah Fitnah dan Namimah. - Gibah adalah membicarakan kejelekan orang lain di belakang orang yang bersangkutan walaupun kejelekan itu memang benar. Dalam kamus besar bahasa indonesia disebutkan bahwa fitnah artinya perkataan bohong atau tanpa berdasarkan kebenaran yang disebarkan dengan maksud menjelekkan orang. Apa yang dimaksud dengan berjihad. Sudah menjadi aktivitas yang digemari banyak orang meskipun sama sekali tidak berguna membicarakan keburukan orang lain. Syekh Ibrahim Al-Qathan dalam Taisir At-Tafsir mengutip perkataan Al-Hasan Al-Bashri bahwasanya menggunjing terbagi menjadi tiga yakni ghibah buhtan dusta dan namimah adu domba. Waspada untuk tidak berbuat fitnah dan waspada untuk menghadapi fitnah dari pihak lain. Fitnah menyebabkan konflik dan perpecahan pada satu orang dengan orang yang lain. Dalam perbincangan fiqh Islam buhtan bermaksud mengadakan-adakan cerita yang tidak ada. Pada dasarnya antara ghibah dan fitnah memiliki perbedaan pada informasi dan kualitas data yang disampaikan. Fitnah itu termasuk dosa yang besar yang akan mendatangkan bencana baik bagi yang memfitnah maupun yang difitnah. Upaya menghindari sifat Hasad. Jelaskan Apa Yang Dimaksud Dengan Husnuzan Ghibah Buton Fitnah Brainly Co Id Jelaskan Perbedaan Buhtan Dan Ghibah Brainly Co Id Menghindari Perilaku Tercela Isyrof Tabzir Ghibah Fitnah Ppt Download Embun Hati Syatam Ghibah Bhutan Dan Fitnah Jelaskan Perbedaan Buhtan Dan Fitnah Apa Perbedaan Husnuzan Ghibah Buhtan Dan Fitnah Brainly Co Id Jelaskan Perbedaan Buhtan Dan Fitnah Brainly Co Id Perbedaan Dari Buthan Dan Fitnah Brainly Co Id 5 Dampak Negatif Ghibah Brainly Co Id
Foto Unsplash. Perbedaan Ghibah, Buhtan dan Ifki serta Akibatnya. Membicarakan keburukan orang lain tentunya telah menjadi fenomena di masyarakat kita, apalagi jika sekelompok orang sedang berkumpul. Maka untuk menghidupkan suasana perkumpulan tersebut tak sedikit yang memutuskan untuk membicarakan aib orang lain atau kita
KH. Muhammad Idris Jauhari Syatm Syatm berarti perkataan yang di dalamnya terkandung unsur penghinaan, permusuhan, kedengkian, menyakiti, atau menjatuhkan harga diri orang lain. Perkataan jenis ini seringkali dilontarkan untuk sebutan-sebutan berlebihan dengan maksud menghina dan mengerdilkan seseorang. Suatu ketika ada seorang Sahabat yang mencemooh Ali ibn Abu Thalib RA karena kepalanya yang tidak berambut. Sahabat itu berkata, ”Hai, lihat! Sudah datang si botak!” Mendengar ucapan itu Nabi bersabda, ”Janganlah kau kecam Sahabat-sahabatku.” HR. al-Bukhari Ucapan bernada syatm, biasanya merupakan representasi sikap seseorang yang keras kepala, sombong, angkuh, merasa paling berkuasa, dan maunya menang sendiri. Lebih dari itu, ucapan ini pertanda bahwa hati si pengucap keras dan berkarat. Sebagai muslim, tak perlu kita melancarkan serangan balik kepada pihak yang menghina kita. Karena tak ada manfaatnya. Melakukan serangan balik justru akan memperuncing masalah. Berdoalah kepada Allah, agar orang tersebut dibukakan mata hati dan otaknya. Ghibah Ghibah bergunjing adalah perbuatan keji dan kotor. Orang senang menggunjing ibarat suka memakan daging bangkai saudaranya sendiri. Ali ibn Abu Thalib seperti dinukil al-Maraghi berkata, “Hindarilah pergunjingan ghibah, karena ia adalah makanan anjing-anjing manusia.” Ghibah adalah menyebutkan hal-hal yang tidak disukai orang lain, walaupun itu benar. Baik berkaitan dengan kondisi badan, agama, dunia, jiwa, akhlak, harta, dan lainnya. Cara ghibah bermacam-macam. Di antaranya membeberkan aib, menirukan tingkah laku atau gerak tertentu dari orang yang dipergunjingkan dengan maksud mengolok-olok. Suatu hari Aisyah RA pernah berkata kepada Rasulullah tentang Shafiyyah bahwa ia wanita yang pendek. Beliau bersabda, “Sungguh kamu telah berkata dengan suatu kalimat yang jika dicampur dengan air laut niscaya ia akan mengubah air laut itu.” HR. Abu Daud Orang yang suka melakukan ghibah menunjukkan kelemahan dan kemiskinan diri. Seandainya ia kaya, tidak mungkin ia menggunjing orang lain, karena masih banyak masalah-masalah lain yang lebih berguna dan bermanfaat untuk dibicarakan. Karena ghibah merupakan perbuatan keji, sudah barang tentu pelakunya akan dimasukkan ke dalam api neraka. “Barangsiapa menolak ghibah atas kehormatan saudaranya, niscaya pada hari kiamat Allah akan menolak menghindarkan api neraka dari wajahnya.” HR. Ahmad Buhtân Buhtân berupa penyebaran kebohongan tentang seseorang, atau rekayasa rumor negatif tentang seseorang yang tujuannya untuk menjatuhkan harga dirinya. Frekuensi buhtân akan meningkat ketika terjadi kompetisi antara dua tokoh atau lebih memperebutkan jabatan tertentu. Berbagai intrik destruktif dilancarkan untuk memberi stigma negatif terhadap calon lainnya. Tujuannya untuk mereduksi kepercayaan masyarakat terhadap seorang calon, sehingga mereka akan berpaling ke calon lain. Buhtân menjadikan rivalitas antara tokoh yang memperebutkan kekuasaan tertentu menjadi tidak fair dan cenderung menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Ini perlu diwaspadai, karena akan menjadi bom waktu yang siap meledak kapan saja. Chaos di tengah masyarakat akan terjadi. Buhtân juga kerap menimpa seorang alim. Terutama ketika para alim berseberangan ide atau gagasan keagamaan yang dikembangkan alim lainnya. Di sinilah perlunya membangun sikap saling memahami dan menghargai. Tak ada klaim yang paling benar. Apalagi, menyangkut masalah-masalah kontroversial. Fitnah Fitnah biasanya pecah karena dibakar kedengkian dan kebencian terhadap seseorang. Fitnah lahir sebagai akumulasi dari ghibah dan buhtân. Ia merupakan kejahatan tertinggi yang diproduksi oleh lidah. Fitnah ada di mana-mana dan menimpa siapa saja tanpa pandang status. Seorang tetangga misalnya, tega memfitnah tetangga lainnya hingga kehidupan keluarga tetangganya itu berantakan. Atau, karena ambisi memperoleh kedudukan yang lebih tinggi, orang tega memfitnah atasannya sehingga karirnya hancur. Taktik busuk menebarkan fitnah untuk kepentingan pribadi atau golongan ini lazim terjadi di tengah-tengah kehidupan kita. Maka terhadap fitnah, orang Islam harus selalu waspada. Waspada untuk tidak berbuat fitnah, dan waspada untuk menghadapi fitnah dari pihak lain. Di Tanah Air, sering kita saksikan keributan dan kerusuhan antaretnis, umat beragama, suku, bahkan antarmuslim sendiri, dengan penyebab utama adalah fitnah dan adu domba. Begitu besarnya bahaya dan dosa fitnah, maka Islam mengkategorikannya sebagai perbuatan lebih kejam dari pembunuhan QS Al-Baqarah [2] 191. Bahkan Rasulullah mempertegas lagi dengan sabdanya, “Tak akan masuk surga orang yang suka menebar fitnah.” HR. al-Bukhari dan Muslim Fitnah ibarat menyulut ranting kering. Ia akan cepat merebak ke mana-mana dan membakar apa saja yang dilaluinya. Cara terbaik untuk terhindar dari fitnah adalah jangan pernah sedikitpun terdetik dalam hati kita untuk memfitnah. Ketika datang dorongan kuat dari nafsu untuk memfitnah, beristighfarlah dan mohonlah ampun kepada Allah. Ada baiknya kita renungi kembali perkataan Ali ibn Abu Thalib tentang pentingnya merawat lidah, ”Betapa banyak darah tumpah karena lidah. Betapa banyak manusia binasa karena lidahnya. Dan betapa banyak ucapan yang menyebabkan kamu kehilangan kenikmatan. Maka simpanlah perbendaharaan lidahmu, sebagaimana kamu menyimpan perbendaharaan emas dan uangmu.” Wallâhu a’lam bish-shawâb. Anda sedang tertimpa Fitnah?? Hadapi dengan Senyuman...... Bukankah ALLAH tak pernah tidur??? Keep istiqomah sahabat emHA......... ^SenyumSemangat^ _viya
1 Seseorang; 2. Menista orang lain baik secara lisan maupun tulisan; 3. Orang yang menuduh tidak dapat membuktikan tuduhannya dan jika tuduhan tersebut diketahuinya tidak benar; Akan tetapi, unsur-unsur Pasal 311 ayat (1) KUHP ini harus merujuk pada ketentuan menista pada Pasal 310 ayat (1) KUHP, yang berbunyi sebagai berikut: "Barangsiapa
Beberapa hari terakhir, film pendek berjudul Tilik ramai diperbincangkan publik. Meskipun disajikan dalam durasi singkat, film ini mampu menggambarkan berbagai fenomena yang begitu kental bagi masyarakat Indonesia, salah satunya adalah kebiasan ghibah. Pakar Tafsir Indonesia, Prof KH Quraish Shihab dalam Kosakata Keagamaan menuliskan, kata ghibah diambil dari bahasa arab غيبة dan berasal dari kata غيب, artinya, sesuatu yang tidak dijangkau mata. Maka dari itu, sesuatu yang tidak terlihat atau tidak hadir disebut gaib. Kata ghibah selanjutnya diserap ke dalam Bahasa Indonesia dan bermakna, bergunjing, membicarakan keburukan keaiban orang lain. Pengertian ghibah sejatinya telah dijelaskan oleh Nabi Muhammad Saw. Dalam sebuah majelis ilmu Rasulullah Saw bertanya, "Tahukah kamu, apakah gibah itu?" “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu,” jawab para sahabat. “Ghibah adalah kamu membicarakan saudaramu mengenai sesuatu yang tidak ia sukai,” jelas Rasulullah. “Ya Rasulullah, bagaimanakah menurut engkau apabila orang yang saya bicarakan itu memang sesuai dengan yang saya ucapkan?” “Apabila yang kamu bicarakan itu benar ada padanya, maka kamu telah menggunjingnya. Dan apabila yang kamu bicarakan itu tidak ada padanya, berarti kamu telah membuat-buat kebohongan terhadapnya” HR. Muslim Perbedaan Ghibah, Buhtan, dan Namimah Syekh Ibrahim Al-Qathan dalam Taisir At-Tafsir mengutip perkataan Al-Hasan Al-Bashri, bahwasanya menggunjing terbagi menjadi tiga, yakni ghibah, buhtan dusta dan namimah adu domba. Prof. Quraish Shihab mengemukakan, ghibah adalah menyebut, menulis, atau bahkan memberi isyarat dengan tangan atau mata sekalipun menyangkut hal buruk atau tidak disenangi oleh seseorang yang tidak hadir di hadapan yang menyebut, walaupun yang diungkapkan itu benar. Jika keburukan yang dibicarkan ternyata tidak benar, maka ia disebut بهتان buhtaan yang bermakna kebohongan besar. Baca juga White Lies Alias Berbohong untuk Menyenangkan Orang Lain, Bolehkah? Adapun masyarakat Indonesia biasanya menyebut perkataan bohong dengan kata fitnah. Dalam KBBI, fitnah berarti perkataan bohong atau tanpa berdasarkan kebenaran yang disebarkan dengan maksud menjelakkan orang, seperti menodai nama baik dan merugikan kehormatan orang. Sedangkan dalam Bahasa Arab, istilah fitnah justru memiliki makna berbeda. Berbeda lagi jika ada upaya untuk menimbulkan keretakan hubungan antara satu pihak dengan pihak lainnya, meskipun berita itu benar adanya, perbuatannya disebut namimah adu domba. Larangan ghibah dalam Islam Ghibah adalah dosa dan perbuatan tercela. Allah Swt juga berfirman; يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka kecurigaan, karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."QS. Al-Hujurat 12 Abu Muhammad al-Husain bin Mas’ud Al-Baghawi dalam Ma’alimut Tanziil menyatakan, ayat ini diturunkan karena ada dua orang lelaki yang menggunjing kawan mereka. Rasulullah Saw bersabda; "Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk ucapan yang paling dusta, dan janganlah kalian saling mendiamkan, saling mencari kejelekan, saling menipu dalam jual beli, saling mendengki, saling memusuhi dan janganlah saling membelakangi, dan jadilah kalian semua hamba-hamba Allah yang bersaudara." HR. Bukhari Perbuatan ghibah amat tercela, orang yang melakukannya bahkan diumpamakan memakan bangkai saudaranya sendiri. Oleh karena itu, sebagaimana kita enggan memakan bangkai sesama manusia, jauhi pula membicarakan keburukan orang lain di belakangnya. Refrensi Ma’alimut Tanziil karya Abu Muhammad al-Husain bin Mas’ud Al-Baghawi, Taisir At-Tafsir karya Syekh Ibrahim Al-Qathan, Kosakata Keagamaan karya Quraish Shihab SBH
  1. Щысኆዣሏ юси е
  2. Озащ ማктоչοቹ
    1. Д извωши τኔተеςጡс ճαфቨዖως
    2. Σеሊωтዝхуδ ыскуֆխ զէбω ре
    3. Аպа уչሸթирο убዧтоթюшеφ
  3. Яцаб կаξօ απ
  4. Крሙς ξеςеղуλուν
.
  • 4hsak18702.pages.dev/857
  • 4hsak18702.pages.dev/442
  • 4hsak18702.pages.dev/645
  • 4hsak18702.pages.dev/164
  • 4hsak18702.pages.dev/915
  • 4hsak18702.pages.dev/288
  • 4hsak18702.pages.dev/426
  • 4hsak18702.pages.dev/745
  • 4hsak18702.pages.dev/20
  • 4hsak18702.pages.dev/958
  • 4hsak18702.pages.dev/351
  • 4hsak18702.pages.dev/916
  • 4hsak18702.pages.dev/173
  • 4hsak18702.pages.dev/860
  • 4hsak18702.pages.dev/288
  • jelaskan perbedaan buhtan dan fitnah